Jumat, 09 Mei 2025

Pernikahan kedua(poligami)




Anak adalah hak preogratif Allah,berapa banyak pasangan suami istri mengharapkan anak selama bertahun-tahun segala cara sudah mereka lakukan tapi tak kunjung berhasil menpunyai anak,ada yang mudah punya anak bahkan dengan jarak yang berdekatan setahun sekali melahirkan,ada yang melakukan inseminasi atau proses bayi tabung bahkan ada yang menyewa rahim dengan kawin kontrak,bagi kebanyakan orang anak adalah aset,hidup terasa kurang jika tidak mempunyai anak,banyak juga yang mengadopsi anak, penting nya dalam kehidupan manusia apalagi jika orang itu memiliki kekayaan maka pasti orang itu ingin kekayaan nya di wariskan untuk anaknya, kehadiran anak adalah obat sekaligus penyemangat dalam hidup seseorang.Semua orang akan berjuang keras demi anak-anaknya seperti cerita kisah pasangan suami istri yang bernama Rendi dan Rini yang sudah menikah lebih dari 5 tahun tapi tak kunjung memiliki anak,jangan di tanya bagaimana perasaan keduanya setiap bertemu orang dan menanyakan perihal anak, alhamdulillah pihak keluarga masing-masing tidak mempermasalahkan walau sebenarnya harapan besar untuk pasutri itu bisa segera memiliki anak,untaian doa tak pernah surut di setiap sholat semua akan ada hikmah di balik ujian,Rini yang sebenarnya terbebani secara mental kalau masalah anak meski ia terlihat santai tapi dalam hatinya teriris sakit,sedih.Rendi tidak begitu peduli omongan orang yang seolah mengatakan ia mandul kedua nya sudah melakukan Konsultasi dokter dan hasilnya semua nya bagus,aman kapan saja bisa hamil ,tapi memang belum waktunya saja dan harus lebih sabar lagi,keluarga Rendi terutama ibunya sangat ingin cucu ibunya sering jatuh sakit karena memikirkan cucu yang sudah lama ia harapkan dari Rendi,bahkan sangking kesalnya menunggu kabar kehamilan mantunya ia membujuk dan menyuruh Rendi nikah lagi dengan anak temannya,tentu itu ditolak oleh Rendi,terbayang bagaimana kecewanya Rini jika sampai Rendi menikah lagi walau cintanya hanya untuk Rini,sejujurnya ia juga menginginkan anak dari Rini tapi ia tetap yakin suatu saat akan memiliki anak.Tesiksa batin Rini setiap melihat anak-anak ia merasa belum sempurna,ia tahu ibu mertuanya sebenernya sangat ingin memiliki cucu meski tidak marah dengannya hanya sedikit berubah dingin seiring berjalannya waktu.Rini kerja di kantor cabang sebuah perusahaan kosmetik di bagian devisi pemasaran,sedang Rendi bekerja di perusahaan sendiri milik keluarga nya sebagai manager,kesibukan mereka tak membuat mereka kehilangan kebersamaan cinta dan sayang mereka tetap utuh dan semakin dalam,orang tua Rini sudah meminta untuk berhenti bekerja agar fokus untuk menjaga kesehatan pola hidup agar bisa cepat memiliki anak,tapi jika ia berhenti ia akan merasa kesepian dan jenuh di rumah,ia yakin ini hanya soal waktu, Allah akan kasih anak jika sudah waktunya.2 tahun berlalu dengan kehidupan yang masih sama masih menanti anak hadir dalam hidup nya,dan pas di hari libur kerja mereka dapat kabar bahwa ibu nya Rendi  jatuh sakit dan sedang di rawat di ICU,Rendi tak terlihat sedih di depan ayahnya dan keluarga yang lainnya padahal dalam hati ia sakit menahan sedih,ayah nya berbicara dan menyampaikan pesan ibunya bahwa ibunya  ingin cucu darinya segera, terkejut nya Rendi Bagaimana bisa ia wujudkan permintaan ibunya ini,ia menjelaskan ke ayahnya agar lebih sabar menunggu dan minta pengertiannya,ia tak mau menikah lagi karena tak sanggup melihat istrinya kecewa,3 hari berlalu ibunya sudah di bawa pulang kerumah dan kesehatan nya mulai membaik,selama itu mereka tinggal disana untuk merawat ibunya,rupanya ibunya hanya ingin cucu segera dan bilang ke Rini untuk mengizinkan suaminya menikah lagi agar segera memberikan cucu,Rini nampak tenang tidak syokk karena ia sempat berpikir sejauh ini dan ia harus siap konsekuensinya,ia lalu tersenyum kepada ibu mertuanya dan berkata ia siap untuk di madu dengan ikhlas senyum tenang dan damai di wajah nya membuat Rendi tertegun sekaligus sakit,ibunya terkejut dengan respon menantunya yang terlihat ikhlas,ada rasa tidak tega tapi ia juga ingin cucu teringat usia nya yang sudah tua.Rini menyendiri di kamar ia merenung akan kah ia siap harus berbagi suami untuk memenuhi keinginan ibu mertua nya sekalipun suami nya menolak tegas,ia tidak mau egois demi kebaikan semuanya ia yakin akan bahagia dan percaya suaminya akan berlaku adil,Rendi merenung permintaan ibunya seakan tanda ibunya akan pergi meninggalkannya ia jadi dilema,ibunya merasa bahagia sekali terlihat wajahnya yang selalu tersenyum,ia jadi tak tega untuk menolak nya,calon yang akan di jadikan istri kedua Rendi adalah anak dari sahabat ibunya,tak butuh waktu lama ibunya mengadakan acara makan malam bersama dan mengundang sahabat nya untuk bertemu sekaligus berkenalan dengan Rendi.Rini tahu akan ada acara ia merasa dada nya sesak ia ingin berbagi cerita dengan ibu nya, betapa terkejut ibunya tapi ibunya menguatkannya agar kuat,sabar,dan ikhlas jika tidak kuat ibunya mendukung keputusan anaknya akan tetap bertahan atau pisah nanti,untuk saat ini jalani saja dulu.Rini merasa tenang legowo apalagi mendapat dukungan dari ibunya,ia berbicara dengan Rendi dan membujuknya untuk mau menikah lagi dan jangan memikirkan perasaannya karena sudah tulus ikhlas menerima di madu,Rendi tak habis pikir terbuat dari apa hati istrinya ini hingga rela berbagi,tiba waktu acara makan malam bersama,semua duduk di meja makan suasana hangat meliputi semua yang di sana,Rini terlihat senyum damai,Rendi diam membisu,dan calon istrinya yang bernama Rindu diam tampak cuek,acara berjalan lancar mereka sudah sepakat untuk di segerakan pernikahan.1 Minggu kemudian Rendi dan Rini kembali beraktivitas seperti biasanya sibuk bekerja,tapi ada yang beda dengan Rini kali ini,ia terlihat lebih pendiam dari biasanya ia merasa tidak ada semangat hidup seharusnya ia senang karena akan punya madu yang akan memberikan anak untuk suaminya,Rendi merasakan perubahan pada istrinya tapi ia selalu di kuatkan istrinya dan selalu bilang tidak ada perubahan semua sama seperti biasanya dengan selalu tersenyum didepan suaminya,dengan begitu ia menutupi kepedihan hatinya agar terlihat kuat.3 bulan kemudian pernikahan mewah   itu berlangsung,semua takjub dengan kemeriahan pesta pernikahan ke dua Rendi,dan semua mata tertuju kepada Rini sosok istri pertama Rendi yang terlihat tenang sekali dengan wajah dihiasi senyum damai,tak sedikit yang memeluk nya, menguatkan dan mendoakannya agar kuat selalu menjalani rumah tangga nya,banyak yang merasa bangga dan salut dengan keikhlasan Rini yang mau di madu apalagi alasannya karena anak,acara berlangsung lancar tinggal keluarga inti yang masih ngobrol santai,terlihat Rini bersama ibunya juga mertuanya tapi ada sosok yang membuat Rini bertanya-tanya yaitu sepupu suaminya dari luar negeri ikut hadir sosok nya membuat Rini kagum tipe ia banget,Rendi dan Rindu pun bergabung bersama suasana hangat menyelimuti pengantin baru,sesekali Rendi melirik istri pertamanya yang terlihat tenang namun terkesan cuek padanya ntah apa yang ia rasakan,istrinya berubah drastis baginya tapi ia tak tahu harus bagaimana agar istrinya kembali ceria,Rini pamit duluan untuk beristirahat ia merasa remuk redam bukan hanya fisik tapi perasaanya,di temani orangtuanya di kamar tamu,ia pun terlelap tidur,namun kedua orangtuanya menangis melihat wajah lelah anaknya ,seakan paham yang di alami anaknya lelah jiwa raga,mereka mendoakan yang terbaik untuk anaknya,di kamar pengantin Rendi dan Rindu duduk mereka bagaimana 2 orang asing yang dipaksa menikah hanya untuk memiliki anak,hening tak ada yang berbicara hingga Rindu berkata jika ia tidak bisa punya anak bagaimana,apa akan ada madu lagi di antara mereka,sontak perkataannya itu membuat kaget Rendi tentu ia menjawab dengan tegas tidak akan ada lagi istri ke 3 atau ke 4 apa pun alasannya,Rindu menghela nafas lega dalam hati ia bersyukur tak merasakan dimadu,ia jadi sedih memikirkan kakak madunya yang begitu baik dan berharap ia cepat hamil,tak ada malam pertama di antaranya mereka terlalu lelah terlebih Rendi belum bisa memberikan nafkah batin,karena selalu terlintas wajah istrinya yang murung.Pagi yang cerah tapi tak secerah hati Rini ia tetap harus ceria di depan semua orang,semua berkumpul kembali untuk sarapan pagi  bersama tak ketinggalan sepupu nya Rendi yang bernama Stefen ikut bergabung,sekaligus ia akan berpamitan untuk kembali ke luar negeri melanjutkan kuliahnya,dan hari itu juga semua orang kembali ke rumah masing-masing,Rindu tinggal di apartemen milik keluarga Rendi yang tak jauh dari rumah yang di tempati Rini.Semua berjalan lancar hubungan antara Rini dan Rindu juga baik dangm hangat bahkan keduanya bertukar cerita dan bercurhat ria,ternyata Rini tahu suaminya belum menyentuh madunya padahal ini semua untuk kebaikan bersama,ia merasa madunya terlalu baik dan sabar ia tahu pasti tidak nyaman di posisinya,Rindu justru tak mempermasalahkan suaminya belum menyentuhnya ia memahami itu berat untuk suaminya yang terlihat lebih mencintai kakak madunya,hati kecilnya ingin sekali segera hamil kasihan ibu mertuanya,pembagian waktu yang ditentukan oleh Rendi 3 hari bersama Rini,3 hari bersama Rindu dan sisa 1 hari untuk berkunjung ke rumah orangtuanya.2 bulan kemudian pernikahan mereka masih berjalan lancar,damai,kedekatan Rendi dan Rindu sudah terlihat nampak di depan Rini,ia bersyukur semoga terus bisa saling mencintai,padahal semua itu hanya formalitas saja di depan keluarga dan kakak madu nya,Rendi tetap cuek dan dingin kalau bersama Rindu,sampai suatu waktu ibu mertuanya bertanya seputar kehamilan apakah sudah ada tanda-tanda nya,seketika Rindu berdenyut nyeri hati nya ia tak tahu mesti bagaimana, suaminya tak Sudi menyentuh nya ntah karena ia yang tak menarik di matanya atau emang belum ada cinta di antaranya.Rini yang tahu ia berpikir sejenak ia memiliki ide gila yang kali ini bakal pasti terjadi keduanya,ia tak mau memberi ide gila nya ke Rindu takut ia tidak menerima,Seminggu berlalu jatah Rendi bersama Rindu ia tahu suaminya malas untuk bersama madunya,ia sudah memberikan gambaran sosok madunya yang baik cantik juga seksi,segala cara ia lakukan agar suaminya tertarik dengan madunya,tapi hasilnya tetap sama suaminya tidak peduli.Kali ini ia memberikan obat perangsang dosis tinggi di kopi suaminya yang akan bereaksi 15 menit setelah diminum,dan suaminya berhasil meminum sampai habis kopi buatanya, ia merasa senang sekali.Rendi sampai diapartemen Rini dan merasakan ada sesuatu yang beda dari dirinya badan nya merasakan panas yang luar biasa,ruangan sudah full AC tapi tetap ia kepanasan dan terlihat Rini sedang keluar dari kamar mandi ia melihat suaminya yang terlihat aneh karena kepanasan lalu ia mendekat dan bertanya apa yang terjadi,Rendi menatap Rindu dengan penuh damba ada perasaan ingin di tuntaskan segera dengan cepat,sebelum berlanjut ia minta izin hak sebagai suami lalu dengan senang hati Rindu mengiyakannya.Rini sepanjang malam menangis haru dan berdoa supaya madunya cepat hamil,ia yakin suaminya sudah melakukan kewajibannya.1 bulan kemudian Rini merasa sedang masuk angin sepanjang hari ia mual-mual,ia segera mencoba tespek dan benar ia positif hamil sujud syukur Ia menangis bahagia rasanya seperti mimpi,ia akan merahasiakan dari semuanya kecuali orang tua nya,kabar bahgia bagi orangtua Rini yang akan segera jadi kakek nenek,ia akan menjaga kehamilannya tanpa sepengetahuan suami juga madunya,ia menjaga perasaan madunya yang belum juga hamil setelah 3 bulan berlalu,ia yakin madunya berharab  segera hamil ia selalu mendoakan madunya yang terbaik.Ibu mertuanya selalu bertanya di antara menantunya sudah adakah yang hamil,terlihat kekecewaan di wajahnya tapi bagaimana lagi Rini juga ingin memberikan kejutan tapi nunggu waktu yang pas,Rindu terlihat murung dan cerita ke kakak madunya ia sudah sering intens berhubungan dengan suaminya yang sekarang sudah tidak canggung lagi,dan sudah mau menerima ia sebagai istri keduanya,cuma ia tertekan karena di desak segera hamil,Rini selalu menenangkannya,menguatkan,dan menasehati agar bisa tetap sabar dan semangat semua akan baik-baik saja,mereka saling menyemangati saling mendukung agar pernikahannya tetap harmonis dan suaminya bisa adil sejauh ini Rendi memang sangat adil.Beberapa waktu kemudian terlihat perbedaan sikap Rendi lebih cuek dan dingin ke Rini,Rini tak mau ambil pusing ia harus fokus dengan kehamilan nya yang sudah usia 4 bulan,ia bersyukur hamilnya kuat seperti tidak sedang hamil ia masih bisa bebas bekerja juga doyan makan,ia tak mau mencari tahu sebab suaminya berubah ia merasa senang jika suaminya perlahan mencintai madunya,hari libur jadwal berkunjung ke rumah ibu mertuanya mereka bertiga menginap di sana,kedatangan mereka di sambut hangat terlebih Rindu yang terasa di spesialkan namun tak membuat Rini cemburu ia tetap tenang dengan senyum ramah menyapa semua yang ada di sana,bapak mertuanya yang terlihat lebih banyak mengajak Rini ngobrol,sedang dengan Rindu dan Rendi mereka berada di kamar ibu mertuanya,rupanya Rindu juga tengah hamil 2 bulan itu sebabnya Rendi berubah ada perasaan bersalah karena terlihat abai dengan istri pertama nya,tapi ntah perasaan ingin dekat dengan istri mudanya begitu kuat mungkin karena sedang hamil muda dan selalu minta di manja tidak bisa jauh darinya,kehamilannya juga di rahasiakan agar menjaga perasaan Rini,ibu Rendi banyak memberikan nasehat agar Rindu menjaga kehamilannya dengan baik,Rini sendiri di balkon merenung semua sudah berubah tak seindah yang di bayangkan,sudah mulai terasa berat perubahan sikap  ibu mertua dan suaminya itu menjadi pukulan tersendiri untuknya,namun ia ingat nasehat ibunya agar tetap kuat di coba dulu jalani apalagi kini tengah hamil,ia merasa lelah dan berniat istirahat tak sengaja berpapasan dengan bibi yang terlihat membawa susu dan cemilan,ia bertanya apa ada yang sakit,ternyata bibinya memberi tahu bahwa non Rindu sedang hamil muda dan sudah saatnya minum susu juga makan cemilan sehat,bagai di sambar  petir rasanya ,kenapa sakit tahu madunya juga hamil bukanya ini yang ia mau,apa mungkin karena ia merasa di bohongi padahal ia tidak akan iri kalaupun tahu,ia merasa tidak ada gunanya kalau ia harus kecewa.Malam hari Rendi tidur di kamar Rini hening suasana tidak lagi seperti dulu yang banyak canda tawa, Rini memilih diam ia merasa kecewa dengan suaminya yang tidak jujur,ia berpikir apakah akan di perlakukan sama jika semua tahu kalau ia tengah hamil bahkan sudah 4 bulan,tanpa di sadari ia menangis dalam diam sampai tertidur sesakit itu lah perasaannya,Rendi pura-pura tidur ia bangun dan melihat Rini menangis saat tidur membuatnya sakit sekali tapi ia tak mampu berbuat apa-apa,sekedar ucapan maaf ia terasa kelu lidahnya ia seketika ingat Rini yang tidak akan bisa tidur tanpa nya,ia pun keluar kamar dan ternyata Rini tidak tidur dan sekarang ia tahu kemana perginya suami,ia berjanji tidak lagi menangis harus tetap bahagia karena dari awal ia yang memilih di madu jadi ia harus Waktu terus berjalan Rini semakin kesepian waktu kontrol selalu di temani ibunya,ia tak tahu sampai kapan harus merahasiakan kehamilannya,semua seakan lupa dengannya karena fokus dengan madunya,kehamilan Rindu sudah memasuki usia 5 bulan sedang Rini 7  bulan tapi ntah kenapa tidak ada orang yang menyadari kehamilannya,Rini sengaja memakai baju yang bisa menyamarkan perut nya agar tak terlihat besar,Rini selalu bersyukur kehamilannya tak banyak keluhan banyak support dari teman dan  bos nya di kantor agar selalu bahagia jaga kesehatan,selama hamil Rindu jarang bertemu dengan kakak madunya ia merasa tak enak hati,Rendi semakin sibuk dengan pekerjaannya waktu untuk para istri nya menjadi berkurang tapi tetap ia berusaha adil,ia merasa kalau bersama Rini lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bekerja di rumah,begitu juga Rini sibuk dengan laporan-laporannya,sedikit waktu untuk saling bertegur sapa,hubungannya semakin dingin dan asing,tak ada dari keduanya niatan untuk kembali memperbaiki hubungan yang hambar,Rini lelah selalu memohon seakan ia menjadi pengemis cinta,Rendi mulai sadar ia sudah terlalu jauh melangkah dalam kesalahan,ia tiba-tiba menangis dan ingin berusaha memperbaiki hubungannya,malam itu mereka berdua saling melepas rindu juga mengeluarkan keluh kesahnya,saling memaafkan dan berjanji untuk tetap bersama apa pun yang terjadi,tangis haru keduanya kini pecah,tapi ada keraguan untuk terbuka tentang kehamilannya,tapi bagaimna mungkin akan terus ditutupin akhirnya Rini memberikan kabar yang mengejutkan bahwa ia juga tengah hamil anak nya yang sudah 7 bulan,Rendi terkejut tak percaya seperti mimpi ada perasaan bersalah sekaligus bahagia,sangking bahagianya ia memberitahukan ibunya juga Rindu, semua terkejut seolah tak percaya dengan kenyataan yang baru mereka ketahui selama ini,waktu terus berjalan semua terlihat baik dan bahagia,Rini dan Rindu selalu  bersama untuk kontrol kandungannya,ada perasaan lega di keduanya, mereka mengungkapkan alasan kenapa di rahasiakan,ternyata mereka hanya ingin menjaga perasaan satu sama lainnya,Rendi dan keluarganya yang tahu akan hal itu  semua bersyukur dan merasa bangga dengan keduanya,kini semua saling menerima,saling memaafkan,saling mendukung,keluarga yang harmonis penuh kehangatan.






Rini dan rindu sudah melahirkan anak-anaknya,anak Rini laki-laki diberi nama William sedang Rindu anaknya perempuan bernama Aurora.

Mereka hidup bahagia menjalani poligami,keluarga besar nya juga semakin erat hubungan kekeluargaannya,Rendi dan Rini tak menyangka bisa menjalani Poligami dengan kompak,ia pikir madunya akan menjadi saingannya ternyata justru menjadi patner dalam mengurus suami dan anaknya di saat ia sedang sibuk,Rindu memilih menjadi ibu rumah tangga ia merasa nyaman di rumah ia sudah lelah menjadi wanita karir,ia bahagia punya kakak madu yang super duper cantik banget, baik,penyayang,sabar,lembut,cerdas,pantas suaminya begitu mencintai kakak madunya,ia banyak belajar darinya.Ibu Rendi merasa bahagia kehadiran cucu-cucunya membuat harinya menjadi lebih berwarna ia tak pernah membedakan perlakuan pilih kasih,ia berterima kasih kepada Rini yang berbesar hati menerima dimadu demi keinginannya mempunyai cucu.Alhamdulillah semua ada hikmah nya,kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi di hari esok,jangan pernah berputus asa dari RahmatNYA, yakin lah semua yang terjadi di hidup kita adalah yang terbaik untuk kita,taqdir Allah itu baik,Allah tak pernah dzalim kepada hambaNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar