Pembangkangan pada anak semua berawal dari pola pengasuhan yang salah,orangtua tidak ada konsisten dalam ucapannya “ tidak itu tidak bukan berubah menjadi iya” ,ini lah bibit awal pembangkangan,kebanyakan anak yang menginginkan sesuatu mereka akan berikhtiar untuk bisa mendapatkan apa yang di mau,dan kita orang tua tidak tegas dan konsisten dengan apa yang kita ucapkan,misal kita melarang anak tidak boleh makan coklat atau permen,ya kita harus konsisten dengan larangan itu sekalipun di hadapkan dengan ikhtiar anak yang akan membuat kita goyah,anak akan melakukan berbagai cara seperti memukul,nangis berteriak-teriak,nangis guling-guling berbicara tidak sopan,marah nangis lempar barang,dan lain-lain,dan itu semua bentuk ikhtiar anak,dan orang tua harus juga konsisten tidak tergoyahkan oleh ikhtiar anak,karena kalau orang tua goyah lalu dengan marah memberikan coklat atau permen jelas anak langsung berhenti nangis nya dan apa yang akan terjadi kedepannya anak akan berpikir”oh kalau tidak itu berati iya” kalau begitu aku besok akan mendapatkannya dengan cara ini lagi atau lebih dari ini” ini lah bahaya nya,anak tidak lagi percaya dengan ucapan orang tua,terlihat sepele tapi berdampak buruk pada anak,yang tanpa kita sadari tanpa di sengaja mereka terbentuk karakter nya hasil dari didikan orangtuanya.Tidak semua apa yang anak mau kita kabulkan tolak ukurnya adalah kebutuhan vs kesenangan,jadi jika anak menginginkan sesuatu kita lihat bersama itu termasuk kebutuhan atau kesenangan,ajarkan anak ketika menginginkan sesuatu itu tidak dengan cara menangis,marah,lempar barang,atau lainnya,karena ini kan menjadi suatu kebiasaan untuk mendapatkan sesuatu yang anak mau.Kalau tidak ada ketegasan semua akan sia-sia ujung-ujungnya apa yang anak mau akan dengan mudah mereka dapatkan walau dengan cara menangis,atau lainnya,kita jangan Jadi orang tua yang lembek,jadi lah orang tua yang penyayang bukan orang tua pengasih,apa beda nya orang tua penyayang vs orang tua pengasih ?? Orang tua pengasih itu apa-apa itu di kasih,apa-apa itu di beri tanpa pertimbangan kebutuhan atau kesenangan,semua yang anak inginkan dengan mudah anak dapatkan.Orang tua penyayang akan mempertimbangkan yang anak minta itu bertentangan tidak antara kebutuhan atau kesenangan,dan orang tua penyayang itu mempunyai ketegasan pada anak dan konsisten dalam bertindak.Orang tua wajib punya otoritas tapi tidak boleh otoriter,jangan sampai anak itu yang mengendalikan kita,banyak anak yang harga diri nya hancur justru di dalam keluarganya sendiri,anak terjerumus ke dalam pergaulan bebas,ikut geng motor,terkena narkoba,dan lainnya.
Jangan banyak bicara ketika anak bermasalah khilaf nya malah jadi labeling ke anak sendiri tanpa di sengaja tanpa disadari,fokus saja pada solusi bukan pada masalahnya.Keadilan bukan di tentukan oleh faktor usia,lihatlah berapa banyak orang tua yang melakukan itu,lalu bagaimana dengan seorang kakak yang di tuntut harus selalu mengalah dengan adik nya,lalu pikirkan bagaimana perasaan sang kakak,apakah menjadi senang atau semakin kesel dengan adiknya.Sebagai orang tua kita harus membiarakan anak belajar menyelesaikan masalah nya sendiri tahan diri untuk menyelesaikan masalah,konflik itu baik untuk anak biarkan anak belajar mengelola konflik,biarkan anak menyelesaikan masalahnya,anak akan tumbuh sebagaimana cerminan dari orangtuanya,anak tak cukup hanya di beri makan saja tapi mereka butuh waktu bersama,ngobrol bersama kuatkan bounding antara anak dan orang tua,anak yang sering ngobrol dengan orang tuanya atau dekat dengan orangtuanya biasanya kebanyakan jarang bermasalah,begitu juga sebaliknya,mereka akan mencari dimana mereka bisa di hargai.Usia 0-7 tahun ini menentukan kedepannya.Kisah seorang ibu bernama Tias berusia 24 tahun mempunyai 1 putra berusia 5 tahun bernama Elder,dia membuat banyak aturan untuk di sepakati oleh anak,seperti ngomong kudu lembut soft spoken,gunakan kata tolong dan terimakasih,marah harus yang sehat,tidak boleh ambil barang orang lain tanpa izin,Tias tipe orang yang tegas jadi dia tidak mudah tergoyahkan oleh rengekan anak,marahnya anak, pukulannya anak,dan lain-lain.Suatu hari dia bersama anak nya pergi ke supermarket belanja bulanan,sebelum pergi Elder sepakat untuk tidak membeli eskrim di karenakan sedang batuk,sampailah mereka di supermarket terdekat dari rumahnya,Elder senang dia pikir bisa beli eskrim dia lupa kesepakatan yang dibuat sama ibunya,nama nya anak-anak memang begitulah adanya,Tias merasa aman Elder tidak drama tapi karena belanja nya banyak mulai lah Elder tergida eskrim berjejer di depannya,Tias tahu bakalan ada drama sebentar lagi,dia tetap santai dan tenang belanja,Elder mulai merengek minta eskrim masih merayu tapi tetap di jawab tidak boleh,Elder tetap berusaha hingga dia mencoba memancing emosi ibunya,dia mulai menangis minta eskrim tetap Tias berkata” tidak “ karena Elder sedang batuk,Elder semakin menjadi tantrum dia mulai menunjukkan atraksi nya dia berguling-guling sambil berteriak minta eskrim tapi Tias tetap tidak terpengaruh,tatapan semua mata tertuju padanya banyak bisikan-bisikan yang bilang dia ibu kejam,ibu yang tega,ibu kok begitu sama anaknya cuma eskrim tidak boleh,dan omongan-omongan lainnya yang tidak nyaman didengar,tapi Tias tidak peduli dengan penilaian oranglain terhadapnya,Elder merasa jadi tontonan semakin punya kesempatan untuk dapat eskrim pikir dia bentar lagi ibunya menyerah,ternyata Tias tidak sama sekali terpengaruh dan dia mendatangi Elder lalu berkata”Elder ibu ada di dekat mu nak jika Elder sudah tenang boleh peluk ibu” tapi Elder tantrum makin menjadi-jadi,”karena suasana mulai tidak kondusif Tias bertindak tegas kepada Elder,dia berkata”berhenti menangis nya Elder ibu kasih waktu 10 menit atau kalau masih menangis juga ibu akan tinggal pulang”.. Tias setia menunggu di dekat Elder,semakin banyak orang berseliweran menyaksikan Elder yang tantrum,waktu sudah habis 10 menit ternyata Elder masih menangis dia berkata”Elder terpaksa ibu pulang” dan dia buru-buru meninggal kan anak nya,Elder bangun dan berteriak memanggil ibunya sebelum itu ibunya meminta tolong satpam untuk menjaga nya,Elder berlari memanggil ibu nya tapi tak terkejar dia menangis pilu dan satpam ada di dekatnya memantau,Tias sudah berada di mobilnya sembari menata barang belanjaannya.Elder menangis tetap tantrum dan suara tangisannya terdengar lalu Tias meminta tolong satpam lain untuk membawa anaknya keluar dan di bawakan ke mobilnya.Elder menangis saat di datangi satpam dia bilang “aku sayang ibu aku mau minta maaf ibu dimana pak,aku mau minta maaf Elder salah tidak menurut sama ibu,aku mau sayang ibu” semua yang ada di sana menyaksikan dan terharu ungkapan tulus Elder itu menusuk jiwa para ibu-ibu yang mempunyai anak seumuran dengannya,lalu satpam mejelaskan ke Elder kalau ibu nya menunggu nya di mobil tapi berhenti dulu menangisnya,seketika Elder berhenti dan bilang trimakasih ke satpam sudah membantu nya bertemu ibunya,Elder melihat ibu nya didekat mobil dia berteriak memanggil ibunya dan berlari sekencang-kencangnya dan mereka pun berpelukan Elder akhirnya meminta maaf,mereka saling memaafkan dan Tias sambil elus kepalanya lalu menasehatinya,semua orang menyaksikan adegan yang mengharu biru,ada yang menangis terharu,ada yg tersenyum bahagia,lalu Elder meminta ibunya menemui mereka yang pada melihatnya ternyata Elder meminta maaf kepada semuanya karena sudah terganggu tangisannya,semuanya tersenyum ramah ke Elder,kemudian Tias dan Elder kembali pulang kerumahnya.Disinilah orang tua di butuhkan ketegasan agar anak belajar bahwa larangan tetap menjadi larangan,belajar agar apa yang dia mau tidak selamanya dia dapatkan,agar memahami ucapan orangtua tidak lah pernah maen-maen dan anak pun selalu mempercayai ucapan orangtuanya.Jadilah orang tua yang tega(s) demi membentuk karakter anak yang beradab,sediakan waktu bersama anak dan fokus membersamai anak.Jadilah orang tua yang percaya diri dalam mendidik anak-anak kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar