Sabar satu kata penuh makna sulit di praktekan,kesabaran orang bertingkat-tingkat sesuai kadar keimanan orang.Sabar tidak ada batasnya tapi kebanyakan kesabaran orang terbatas lalu mencari pelampiasan.Selama masih hidup kesabaran itu akan terus di uji dalam hal apa pun,kemiskinan,kekayaan,kesehatan,karir,asmara,dan lainnya.Ujian juga mampu menaikkan level kesabaran,tidak semua orang mampu bersabar di setiap keadaan,solusi dari banyak nya ujian kuncinya ada di sabar dan ikhlas serta syukur.Terkadang ujian yang bertubi-tubi membuat orang bosan dan kufur nikmat merasa Allah tidak adil.Allah tidak pernah dzalim kepada hambaNya,Allah juga tidak butuh hambaNya tetapi hambaNya lah yang membutuhkan Allah,maka ujian yang kita dapatkan yakinlah itu yang terbaik untuk kita,tidak ada yang sia-sia.Seberat apa pun ujian kita alami,yakin kan diri kita bahwa di setiap kesulitan akan ada kemudahan,Allah akan menolong hamba-Nya.Ada kisah perjuangan hidup seorang janda dengan 2 anak yang di tinggal pergi suaminya karena banyak hutang untuk gaya hidup nya,seorang janda bernama Sabrina dan 2 anaknya bernama hilal dan Bilal usianya 7 dan 5 tahun,mereka tinggal di kontrakan kecil jauh dari keluarga,Sabrina bekerja sebagai Art,disiang hari dia berjualan gorengan milik saudaranya,hilal dan Bilal mereka di mandirikan oleh keadaan,ibunya bekerja seharian kadang tak sempat memasak karena tidak ada bahan untuk di masak dan kehabisan uang,jadi mereka harus menahan lapar,mereka di rumah berbagi tugas domestik membantu ibunya.Hilal dan Bilal mereka anak yang baik,nurut,sopan dan pintar,tetangga peduli dengan keduanya mereka suka di beri makanan,jajanan,dan uang jajan,mereka tidak pernah bermain jauh lebih sering di rumah dan temannya yang maen di rumahnya,Sabrina kerja dengan cekatan dan rapi semua tugasnya selalu membuat majikannya puas dan sering mendapat bonus juga sembako,dia bahagia anak nya tak pernah mengeluh,malam hari waktunya mereka bercengkrama bercerita,bermain,juga belajar.Hilal sudah mendekati sekolah tapi uang nya belum mencukupi untuk mendaftar Sabrina merasa sedih,dia berharap mampu untuk menyekolahkan Hilal dia juga berpikir Bilal tidak mungkin sendiri di rumah,mengandalkan kerja Art dan jualan gorengan tidak cukup baginya hanya bisa cukup untuk sehari hari makan itu pun terkadang kurang,dia harus cari solusi,ujian silih berganti membuat Sabrina hampir putus asa,dia tak tega anaknya ikut menderita.Tak terasa bulan Ramadhan tiba Sabrina akan fokus beribadah dia berhenti bekerja,dia akan memantaskan diri di hadapanNya,dia berharap akan ada kemudahan setelah dia perbaiki dirinya,mulai lah dia berhijab,rajin sedekah subuh,rajin duha,rajin sholat,rajin datang kajian,perbanyak teman sholeh,semua yang berhubungan ibadah dia lakoni semampunya,semua butuh proses.Mantan suaminya terlilit hutang dan Sabrina yang di bebankan untuk melunasinya, Alhamdulillah dia berhasil jual aset rumah dan mobilnya sehingga dia haus tinggal di kontrakan dan harus bekerja keras untuk menyambung hidup.Dia bersyukur ujian itu membuatnya jadi lebih sabar,bijaksana,gerah juga merubah karakternya yang manja menjadi sosok yang tangguh dan mandiri, anak -anak di didik untuk kuat,mandiri,empati,tidak merepotkan orang lain,tidak bermudah mudahan meminta atau mengambil hak atau barang milik orang lain,dan itu tertanam dalam diri Hilal dan Bilal.Orang tua Sabrina juga sudah bnyak membantu kehidupannya sejak masih bersama mantan suaminya,sekarang orang tua nya pun masih suka membantu nya tapi semenjak Sabrina menolak dan ingin belajar mandiri orangtunya pun menghormati keputusan anaknya tapi sesekali mereka mengirimkan kebutuhan dapur dan sejumlah uang.Sabrina mengajak anak-anaknya untuk fokus beribadah puasa,Sabrina akan jualan takjil atau sayur mateng online semoga banyak orderan,puasa pertama mereka lewati dengan lancar Hilal tak banyak drama hanya Bilal yang drama menjelang mghrib padahal kalau tidak puasa mereka kuat seharian tidak makan,Sabrina memotivasi anaknya akan dapat hadiah kalau lulus puasa full dan akhirnya kedua anaknya antusias dan akan membuktikan mereka mampu,Sabrina di bantu kedua anaknya berjualan dan antarkan pesanan setiap hari nya,banyak orderan takjil buat berbuka bersama,dia sedikit kewalahan karena hanya dia sendiri yang kerjakan semuanya,tapi dia tak merasa kelelahan malah dia jadikan tantangan untuk dia taklukan sekaligus asah kemampuan cekatannya,uang yang terkumpul niat Sabrina untuk membelikan baju lebaran nya anak-anak,dia kasihan anak-anak tak punya baju bagus,mereka juga diberi baju oleh tetangganya,Sabrina juga akan berjualan pakaian untuk lebaran lewat online jadi lah marketer lumayan fee 15 ribu perbaju,dia selalu berdoa agar ada keberkahan dalam usaha nya,Hilal paling semangat berjualan dia tahu ibunya butuh biaya banyak untuk bayaran sekolah dan kontrakannya,Bilal yang masih kecil fokus dia hanya bantuin anter pesanan,mereka anak yang baik dan punya semangat untuk maju,Sabrina bersyukur puasa kali ini kemudahan dia rasakan,teringat saat bersama mantan suaminya dia sedang puasa dan tiba waktunya berbuka puasa dia dan anak-anak hanya berbuka dengan segelas air putih saja,dia merasa sedih melihat anak-anak nya sibuk bermain tapi belum makan sama sekali dan tidak ada pernah mengeluh,dalam hati Sabrina berkata” Ya Allah enak sekali mereka yang buka dengan banyak makanan,sedang aku hanya air putih saja” setelah itu tiba-tiba ketukan pintu terdengar dan anak-anaknya yang melihat mereka pikir bapaknya pulang kerja,Sabrina melihat rupanya ada nenek-nenek memberikan sekantong plastik makanan untuk berbuka,seketika dia menangis dan merasa malu kepada Allah,dia malu Allah langsung tunjukkan kebesaranNYA,dan Sabrina akan lebih bersyukur kali ini keberkahan Ramadhan dia rasakan begitu banyak,dia juga mendapat orderan dari mantan majikannya untuk memasak menu berbuka juga sahur setiap harinya lalu Hilal dan Bilal yang akan mengantar nya,sudah mendekati hari raya Sabrina kebanjiran order takjil,syur matang,kue lebaran baju lebaran dia begitu sibuk di bantu kedua anaknya,Mantan majikan Sabrina membelikan baju untuk anaknya juga memberikan THR parcel makanan dan uang,dia sangat bersyukur di kelilingi orang yang baik-baik,saudaranya pun memberikan THR untuk nya sekeluarga,belum para tetangga nya yang juga memberikan THR semuanya super baik -baik,Hilal dan Bilal masih semangat puasa juga semangat bantu ibunya,Sabrina semakin sibuk orderan online baju nya laris manis belum juga tas muslimah terjual ratusan pcs,mendekati lebaran dia berhentikan total semua jualan dia mau fokus ibadah,dia sudah cukup banyak keuntungan yang di raih,sejenak Sabrina merenung lalu teringat kejadian dimana Budi menangis di hina bajunya jelek,miris sekali Sabria ikut menangis di mencoba menenangkannya,begitu juga Hila di bilang orang miskin karena tidak punya hp layaknya temannya yang semua punya hp,Sabrina menguatkan Hilla dan memberi pengertian agar tetap semangat,dan mereka bertiga juga pernah kelaparan 3 hari dan hanya makan nasi dengan garem atau kecap,dia bersyukur bisa melewati masa yang sulit dan perih dalam hidupnya terlebih nikmat sehat, meski hidup nya serba kekurangan,mereka semua di beri kesehatan dan ini jauh lebih nikmat.Lebaran telah usai Sabrina semakin rajin ibadah dan terus memantaskan Diri meski ujian ekonomi belum juga usai,sedikit demi sedikit kemudahan dia rasakan,dia bekerja siang malam tak mengenal lelah dia harus segera mendapatkan uang 15 juta untuk bayaran sekolah juga kontrakan,dia tak henti-hentinya berdoa agar di mudahkan mendapatkan rezeki,Hilal sedih jika dia tak bisa bersekolah,dia ingin sekolah biar jadi anak cerdas lalu bisa membahagiakan ibunya itulah cita-cita nya,Sabrina selalu menyempatkan waktu datang ke kajian rutin,seperti di hari Ahad dia bersama jagoannya datang kajian,dia senang berkumpul dengan para wanita Sholeha, keimanannya semakin bertambah dukungan dan do’a temannya membuat nya semakin yakin pertolongan Allah akan datang tepat waktu,banyak cerita yang menginspirasi yang di alami teman-teman nya,ada salah satu temannya yang sedang membutuhkan dana untuk berobat orang tuanya,dia adalah Ukhti Inayah seorang janda anak 2 berusia 30 tahun dia meminta tolong Sabrina menjualkan rumah,tanah dan mobil nya,mereka berdoa agar cepat menemukan pembeli yang cocok,agar nanti fee nya bisa membantu Sabrina yang sedang membutuhkan juga.1 Minggu kemudian teman Sabrina yang bernama Jihan ingin membeli rumah dan mobil,seketika dia kenalkan ke ukhti Inayah dan membuat janji bertemu untuk melihat rumah juga mobil nya,akhirnya mereka bertemu dan Jihan takjub lihat rumah nya langsung ACC di beli tanpa tawar menawar lagi begitu juga mobil,Inayah dan Sabrina tercengang dan berucap syukur Alhamdulillah,Sabrina heran Jihan beli rumah kaya beli kacang goreng saja sat set tanpa mikir ini itu apa lgi tawar menawar keren banget dalam hati Jihan,lalu Jihan juga sekalian tanah Inayah dia beli,hari itu adalah hari penuh kejutan,kebahagiaan,semua saling berbahagia,Jihan yang telah mencari rumah,mobil,juga tanah kemana-mana tak kunjung ada yang pas,Sabrina juga yang sangat membutuhkan uang untuk bayaran anaknya dan rumah kontrakannya Alhamdulillah cair dari fee penjualan rumah Inayah,dan Inayah jauh lebih bersyukur semua laki dengan harga yang memuaskan dan dia bisa gunakan untuk biaya berobat orangtuanya ke luar negeri,mereka saling berterimakasih dan berjanji untuk bertemu lagi di lain waktu karena ternyata mereka sefrekuensi dan seru bisa jadi persahabatan yang solid,Sabrina langsung bisa bayar sekolah Hilal dan dia bisa masuk sekolah pas waktunya nanti,rumah kontrakan nya sudah dia bayar 2 tahun sekaligus,dan sisanya dia gunakan untuk usaha loundry sisanya dia belikan emas Antam,Sabrina bahagia Allah datangkan pertolongan nya telat pada waktunya dan tidak terduga-duga darimana datang nya rezeki itu,Sabrina sejak peristiwa itu membuatnya semakin bertambah kadar keimanannya, Alhamdulillah Hilal dan Bilal pun bisa bersekolah di sekolah Qur'an,dia ingin anak-anaknya tumbuh di lingkungan yang baik pemahaman aqidahnya,jika dia merenungi perjalanan hidupnya penuh kesedihan,penderitaan,yang kadang berpikir sudah tak lagi sanggup jalaninya,otak terkadang sudah buntu tak lagi bisa berpikir melanjutkan hidup,tapi semua itu Allah kuatkan dan mudahkan dirinya menjalani proses perjalanan hidup nya yang penuh Lika liku,Sabrina selalu menangis terharu,sabar memang tak mudah di jalanin tapi bukan berarti tidak bisa sama sekali.Hidup Sabrina makin hari makin meningkat kesejahteraanya,lancar rezekinya,usahanya makin maju, anak-anak menjadi anak yang Sholeh dan cerdas.Alhamdulillah akhir yang indah dari sebuah kesabaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar