Sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain,banyak yang sombong dan merasa dirinya paling benar,jangan ajari hati kita untuk sombong terhadap sesuatu yang tidak pantas di sombongkan,karakter orang memang beda-beda terutama dalam menyikapi suatu perkara atau respon orang lain,apa lagi menyangkut harta,jabatan banyak orang yang lupa diri dan tak tahu diri,merasa udah hebat merasa paling berkuasa,kekayaan juga membuat orang sombong,perkataan juga bisa merendahkan orang lain dan dinilai sombong,kebanyakan orang yang sombong memiliki watak yang arogan,tempramen,semena-mena,serakah,masa bodo,keras kepala,ambisius,egois dan lainnya.Sifat sombong terkadang bisa berubah jika orang itu sadar sebuah kesalahannya dimana,dan akan bisa mendarah daging sombongnya kalau orang itu selalu menuruti hawa nafsu,yang paling berbahaya kalau merasa dirinya paling benar dan menolak kebenaran yang sudah jelas di matanya,apa lagi berani merendahkan orang lain hingga harga diri nya terluka,orang sombong tidak akan peka dengan perbuatan nya.
Ada kisah orang sombong yang kaya raya bernama Radit Wijaya usi 35 tahun mempunyai kekayaan yang melimpah hasil warisan dari orangtuanya yang sudah meninggal,Radit memiliki adik bernama Renata usia 25 tahun baru lulus kuliah dan bekerja di perusahaan sendiri sebagai manager pemasaran.Keduanya memang terkenal humbel supel dan suka berbagi, karyawan di rumahnya hidup sejahtera karena Renata royal dan tak pernah membedakan antara bos dan anak buah,baginya sama saja sesama manusia yang membedakan akhlak nya,mau kaya atau miskin tergantung dari sifatnya.Radit meski sedikit cuek tapi jiwa sosialnya tinggi dia selalu membantu orang lain tanpa banyak di ketahui orang.Didikan kedua orangtuanya berhasil membuat mereka mempunyai akhlak yang terpuji kekayaan nya tak membuat nya sombong,adik kakak itu berjiwa dermawan dan rendah hati,low profile,dan selalu bergaya sederhana jarang memamerkan kekayaannya atau kekuasaannya.Sepupu Radit bernama Silvia sangat jauh gaya hidup nya terlalu glamor,dia tinggal di mantion Radit sementara karena orangtuanya sedang berobat di Singapura,sifat manja nya selalu menyusahkan para pelayan,salah sedikit marah,telat sedikit marah,berbeda dengan Renata yang baik bahkan jarang mau di layani,Silvia setiap pagi selalu marah karena telat bangun dan menuduh pelayan kerja tidak benar karena lupa tidak membangunkannya,padahal berapa kali di bagunkan tetap Silvia milih tidur lagi,sarapan tidak sesuai seleranya di komplain chefnya di katakan kerja” tidak pecus”,mulut nya terlalu enteng untuk menyakiti orang lain,tapi di depan kedua sepupunya dia pura-pura baik,ngomong juga soft spoken tidak ada yang tahu watak asli Silvia karena penampilannya yang anggun dan elegan,para pelayan hanya berlapang dada dengan sikap dan perkataan sepupu bosnya yang bar bar,semoga cepat balik ke rumahnya sendiri.Hari libur semua bersantai di rumah saat nya mereka bebas dari tugas,tapi tidak dengan Radit dia tetap sibuk memeriksa kerjaannya,Silvia dan Renata berenang lalu mereka bersantai di taman belakang menghabiskan waktu untuk menonton drakor,Renata paling malas liburan keluar rumah walau sekedar ke salon shoping atau makan,buat dia liburan itu waktu untuknya bermalas-malasan,berbeda dengan Silvia libur kerja dia akan bebas jalan seharian nongkrong di cafe,nonton di Bioskop,pergi ke pantai,ke mall,dan lainnya dia tidak betah di rumah berdiam diri,tapi kali ini dia enjoy walau liburan di rumah aja semua karena dia tidak enak dengan Renata,pelayan juga ikut libur mereka semua bebas pergi kemana dan melakukan apa saja,dan Radit selalu memberikan uang jajan untuk semua pelayannya untuk menikmati hari libur kerja,Silvia heran dengan Renata juga Radit kok bisa baik banget dan peduli sama para pelayan yang tidak penting banget,keenakan kerja nya,sudah gaji gede dapat bonus lagi sungguh Silvia tak habis pikir dengan kedua sepupunya.Silvia tanpa ART tidak bisa berbuat apa-apa rasa malas lebih berat dari rajinnya,sekedar ambil baju pun harus di siapkan semua serba ada dan cepat,di tempat Renata dia seolah di tuntut untuk serba bisa dan mandiri,menyiksa baginya dia ingin pulang tapi takut,akhir nya dia minta izin untuk memakai 1 pelayan khusus buat dirinya.Saat nya aktivitas kembali seperti biasanya semua di sibukkan dengan pekerjaannya masing-masing,Renata sibuk meneliti berkas untuk marketing produknya,Radit sibuk dengan kliennya,sedang Silvia duduk manis memantau bawahannya dia tidak segan memecat siapa saja yang kerja nya lelet dan tidak perfect,dia terkenal bos yang galak,asistennya sudah kebal dengan bos nya yang bar bar,dia sudah bosen bekerja dia rindu orangtuanya dia mau bersenang-senang bebas menikmati hari dengan belanja jalan-jalan,dia tidak mau capek bekerja baginya orang tuanya sudah kaya untuk apalagi dia berpayah-payah kerja cari uang tinggal minta saja beres urusannya.Silvia tidak biasanya ke kantin dia sengaja mau memantau para karyawannya,ibu kantin kaget kedatangan Silvia,lalu mempersilahkannya duduk tapi dia tidak mau dan tidak ingin makan hanya memantau saja,matanya tertuju dengan sosok gadis yang cupu menurut nya,dia heran di kantornya ada gadis culun apa bisa dia bekerja,gadis itu bernama Lidia yang selalu ke Kantin untuk numpang duduk dan makan dengan bekalnya sendiri dan makan dengan sangat lahan tanpa peduli orang sekitarnya.Silvia terkejut selapar dan seenak itu kah makanan dia,hingga cepat sekali makannya sudah habis dan buru-buru pergi yang sebelumnya berpamitan dan membayar uang ke Ibu Kantin,Silvia menatap tajam Ibu Dahlia dan minta penjelasannya atas apa yang di lihatnya,kemudian Ibu Dahlia sedikit ketakutan lalu menjelaskan dengan detail siapa dan sudah berapa lama dia makan di Kantin tanpa membeli makanan yang ada di Kantin.Silvia kaget dan syokkk lalu dia memerintahkan kalau dia datang untuk makan agar menawarkan makan gratis dari bosnya.Malam hari Renata dan Silvia makan bersama,Radit sibuk dengan laptopnya,Silvia sampai bosan lihat kakak sepupunya gila kerja,dia bilang bagaimana kekasih nya apa mungkin tidak ada waktu untuknya,secepat kilat Radit menatapnya dengan tajam membuat Silvia takut,Renata memberi paham Kakaknya tidak punya kekasih kalau mau nanti dia langsung menikah.Di Kantin Lidia kaget ibu Dahlia menceritakan kejadian bos Silvia ke Kantin dan melihat Lidia hanya numpang makan saja,Lidia terharu juga sedih ternyata bos nya baik walau di kenal sangat galak,lain waktu dia akan membuatkan makanan untuk bosnya sebagai rasa terimakasihnya,Ibu Dahlia kaget nyalinya besar juga Lidia dan mereka tertawa,Silvia di kantornya sibuk dengan berkas sampai lupa tidak makan siang,dia marah dengan asistennya kenapa bisa dia abaikan jam makan nya,Tina asisten pribadi nya sudah menyiapkan makan siang di meja dekat sofa,dia pikir bosnya pasti sudah tahu,Silvia kesal mengomel,tapi Tina kebal dengan bosnya dan paham kalau bosnya marah bagaimana dia hanya diam membisu.Saat hendak pulang dia melihat Lidia duduk di halte bus seorang diri,Silvia kaget Lidia berani sendirian apa dia tidak berpikir kalau ada orang jahat,Silvia berhenti dan mengajak Lidia pulang bareng,baru kali ini Silvia mau peduli dengan hidup orang lain,sepanjang jalan mereka hanya diam Lidia segan mau bertanya,Silvia paham dia yang bertanya dtinggal di mana,kenapa ada di halte,berapa lama bekerja dan di bagian apa,Lidia menjawab dengan penuh hormat,dia ngontrak dekat kantor dan juga tidak punya motor uang gajinya langsung di kirim ke kampung untuk orangtuanya,dan dia di bagian devisi keusngan,Silvia terkejut sederhana sekali hidup Lidia padahal gaji 1 bulan nya besar sesayang itu sama orangtuanya,sampailah di kontrakan Lidia dan dia berterima kasih kepada bosnya,Silvia tercengang dan terkejut kok bisa Lidia tinggal di situ dia jadi kasihan tapi ada rasa bangga dengannya ternyata Lidia sosok yang sederhana dan kuat.di perjalanan Silvia berencana menyuruh Lidia tinggal di apartemennya yang baru sekaligus untuk dia merawat tempatnya itu.Radit membuat acara di panti asuhan progam berbagi sesama yatim piatu,dia mengajak Renata juga Silvia dan mereka kaget banyak yang datang juga,Renata kaget kakaknya punya progam berbagi dan sebulan sekali membuat acara di panti asuhan,dan dia pun berniat mengikuti jejak nya mendirikan “Rumat peduli “,kakak beradik itu suka berbagi,Silvia terharu sekaligus bangga punya saudara yang dermawan,kebanyakn yang dia kenal selama ini orang kaya pada mau tidak peduli bahkan untuk sedekah kadang mikir, tapi tidak semua orang kaya begitu,ada yang baik tapi tidak peduli banyak,tapi yang baik juga peduli ini sedikit atau banyak cuma dia tidak tahu.Jauh sekali dengan circle pertemanannya yang begaya Hedon,glamor dan serba branded,yang apa-apa di selesaikan dengan uang baik itu masalah,usaha,atau lainnya,Silvia melihat penampilan Renata dia baru sadar kalau memang benar Renata tampil anggun dan sederhana jauh dari kata glamor tapi aura old money nya kelihatan,dia tersenyum sepupunya ini istimewa semoga ada lelaki yang tulus mencinta Renata bukan karena hartanya,Radit sibuk bertegur sapa dengan beberapa temannya yang relawan,Silvia juah terkejut baru itulah dia melihat Radit tertawa lepas tanpa beban dan ternyata dia baru tahu kalau Radit itu juga humble,ramah,sopan,dan tidak pernah milih berteman,semakin takjub di buatnya dia sejenak intropeksi diri yang punya sifat arogan,sadis,hah dia akan berusaha berubah pelan-pelan dia akan wujudkan impian ibunya menjadi wanita yang lemah lembut yang punya akhlak yang baik tidak sombong seperti dirinya yang identik orang mengenal nya sombong dan galak.Renata berbaur dengan anak yatim piatu,lansia,pemulung dan lainnya sedang Silvia Hanya memperhatikan ada rasa canggung dan berat untuk bergabung,Radit tersenyum melihat ekspresi adik sepupunya terlihat menggemaskan,dia berdoa semoga Silvia berubah sebelum orangtuanya balik, rangkaian acara telah selesai semua berjalan lancar dan memuaskan saatnya mereka pulang,di perjalanan Silvia terlihat kelelahan seumur-umur baru itu dia berkutat dengan bakti sosial,dia merenung hal kecil atau pemberian yang tak seberapa bisa membuat mereka bahagia,Radit dan Renata diam memperhatikan dan dalam hati mereka berdoa semoga peristiwa itu membekas dan membuat Silvia sadar akan kesombongannya selama ini.Pagi hari sekali Silvia sengaja bangun Ingin melihat keadaan rumah sepupunya dan para pelayan bekerja,ternyata semua sibuk masing-masing tak ada canda tawa semua profesional dalam bekerja,Bi Inem kepala pelayan menyapa Silvia dan untuk pertama kalinya dia tersenyum ramah dan menyapa,ucapan semangat bekerja untuk para pelayan,dan dia heran reaksi Bi Inem yang nampak syokk,dia tersadar selama ini selalu marah,telat bangunin marah,dan lain-lain,Bi Inem lalu tersenyum Silvia merasa bersalah dengan perbuatan nya selama ini,dia berencana libur pelayan akan dia ajak shoping ke mall,traktir makan atau dia akan berikan bonus uang biar dapat doble dari para sepupunya,seketika dia merasakan bahagia yang mendamaikan hatinya,sesuai yang belum pernah dia rasakan selama hidupnya,yah membuat orang lain bahagia dia belum pernah lakukan.Renata mendengarkan rencana Silvia untuk berbagi sebagai rasa bersalahnya sudah marah-marah tidak jelas,Renata sangat setuju sekali dan mendukung rencana itu,Radit yang mendengar nya sekilas juga tak percaya tapi bersyukur dengan perubahan yang signifikan.Di kantor Silvia tiba-tiba dia berbagi bonus dan mentraktir makan siang gratis sepuasnya untuk seluruh karyawannya termasuk security,semua orang tampak terkejut dengan perubahan sikap bosnya terlebih Lidia,yang semakin tahu kalau bosnya memang orang baik,Silvia bahagia banget melihat ekspresi para karyawannya kegirangan,selama ini muka karyawan di tekuk,kusut,tapi sekarang semua tersenyum bahagia,Kantin banjir lautan manusia bosnya mengumumkan jangan sungkan jika merasa ada masalah keuangan atau lainnya yang bisa di ajukan bantuan,maka akan di usahakan di bantu.Lidia bertemu Silvia dia memberikan kue bronis untuk nya dan mengucapkan terimakasih atas kebaikan bosnya,Silvia langsung mengajak nya ke ruangan nya,di sana mereka mengobrol bebas saling berkenalan,cemilan bronis ludes dengan Silvia dia terheran-heran kenapa bisa sesuka itu padahal dia belum pernah makan bronis biasa tapi itu enak bikin Lidia,tampak bahagia Lidia karena kue nya habis di makan,Silvia menyuruh Lidia bekerja mmbersihkan apartemen nya dan tinggal di sana,yang letak nya lebih dekat dari kantor daripada kontrakannya,Lidia tak percaya mendapat tawaran spesial baginya,dia berpikir lumayan gajinya bisa untuk orang tuanya di kampung akhirnya dia mau menerima tawaran Silvia,hari itu juga Lidia di antar supir pribadi Silvia mengemasi barang nya dan segera menuju apartemen bosnya.Hari libur pada pelayan pun tiba sebelum nya Renata dan Radit memberikan bonus uang juga sembako,pelayan menunggu kejutan dari Silvia semua penasaran apa yang sebenarnya akan di dapatkan,setelah semua siap dan berkumpul Silvia muncul dengan gaya yang berbeda 180 derajat membuat semua tak mengenalinya terlebih Renata yang terhipnotis kecantikan sepupunya,Silvia tersenyum ramah lalu mengumumkan bahwa dia akan mengajak semua para pelayan untuk jalan-jalan ke mall shoping,makan bersama,dan bonus uang lelah,semua serempak berkata “Alhamdulillah”,tidak lupa dia juga meminta maaf ke semua nya atas sikap nya yang kurang menyenangkan suka marah,suka ngatur,suka komplain dan lainnya.Renata ikut serta menemani Silvia pergi bersama para pelayannya,mereka juga ke salon dan belanja keperluan untuk kerja,para pelayan bebas memilih belanjaannya tak terbatas waktu dan jumlah barang atau jumlah harga,Radit hanya diam di rumah sibuk dengan kerjaannya,orang tua Silvia bertanya perkembangan anaknya,Radit bercerita semua yang terjadi bahkan kegiatan Silvia hari ini pun di ceritakan,kejutan yang membuat bangga orang tua Silvia terutama ibunya.Selesai shoping mereka semua makan bersama dengan menu bebas milih sepuasnya,Silvia berterima kasih banyak dengan Renata banyak pelajaran yang dia ambil selama tinggal bersama,dia baru sadar ibunya ngotot di titipkan di rumah sepupunya ternyata ini lah yang ibunya inginkan,kini Silvia merindukan orangtuanya dan berjanji mau berubah menjadi versi terbaik nya.Malam hari Renata,Silvia,dan semua para pelayannya sampai rumah dengan selamat,mereka bergegas istirahat karena badan remuk redam namun happy,kini saat nya makan malam bersama ruangan sepi sunyi senyap para pelayan kelelahan,jadilah hanya 3 orang yang makan malam,mereka menikmati makanan masing-masing dan mengobrol santai bercerita kegiatan bersama pelayan,Silvia meminta maaf dengan semua kesalahannya juga berterimakasih mengajarkan pelajaran hidup yang sangat berharga untuknya,Radit memberikan nasehat agar tetap semangat jangan mudah menyerah terus perbaiki kualitas diri, berlomba-lomba lah dalam kebaikan.2 bulan kemudian orang tua Silvia pulang langsung menuju rumah Radit
tanpa sepengetahuan siapapun.Silvia membelikan motor untuk Lidia bekerja,dan itu semua di ketahui Radit juga Renata terlebih tinggal nya Lidia di apartemen Silvia mereka sudah tahu.Orang tua Silvia tiba di rumah Radit seketika Silvia berlari dan menangis memeluk kedua orangtuanya,begitu juga Ibunya lemah melihat Silvia nangis,semuanya saling melepas rindu dan saling meminta maaf,Radit dan Renata terharu menyaksikan Silvia menangis bahagia bersama orangtuanya.1 tahun kemudian Lidia menjadi adik angkat Silvia,Renata fokus dengan lembaga sosial nya dalam menyalurkan bantuan sedang Radit fokus di perusahaannya,semua berjalan sesuai harapan masing masing.Silvia telah membuka butik dengan desain miliknya sendiri,,semakin hari semakin banyak pembelinya,dia menikmati pekerjaannya dan enjoy saja.Alhamdulilah kesombongan berubah kebahagiaan,saat semua orang sudah menyadari kesalahannya,dan berniat berubah menjadi versi terbaik nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar