Paling kurang suka sama orang yang manipulatif,playing victim,Npd,atau lainnya,menurut kalian kalau kita berhadapan dengan orang macam itu kita harus bagaimana??jangan sampai energi dan waktu kita habis terkuras untuk meladeni orang yang demikian,setiap orang punya tingkat kesabaran berbeda-beda,ngeri kalau di hadapkan dengan orang yang kesabarannya setipis tisu dibagi dua bisa kebayang kan gimana dongkolnya tuh,capek tenaga buang-buang energi,orang manipulatif memang terlihat keren bagi yang tidak tahu,padahal cukup kita pura-pura bodoh buat tahu sepak terjangnya, terkadang di patahkan argumen pun orang manipulatif tetap pintar dalam membantah nya,emang butuh data valid dan bukti nyata buat ngadepin orang tipe manipulatif,apalagi orang playing victim sok paling drama banget bikin orang kesel bin gemes,enak nya di apain kalau ngadepin orang tukang playing victim ini ya?,kita diemin semakin menjadi-jadi kita lawan pun sama semakin drama,cukup senyum aja kalik yah he..he…daripada emosi kan habis energi kita,atau pura-pura tidak tahu apa-apa gitu,pura-pura bodoh,biar semakin drama nya seru,sekalinya ketahuan yang sebenarnya terjadi kira-kira si playing victim ini akan merasa bagaimana ya? mungkinkah menyesal,malu,marah,sedih atau biasa saja dan semakin menjadi-jadi.Pokoknya kalau ada yang mempunyai sifat-sifat yang tidak umum alias rada nyeleneh kita harus tahu diri,sadar diri,dan batasi diri dari interaksi lebih banyak,lebih dekat baik itu sering bertemu,jalan bersama,menghabiskan waktu bersama,lebih baik hindari sebisa mungkin sekuat mungkin apa pun yang terjadi apapun alasannya demi menjaga kesehatan mental kita dan kewarasan diri.Lalu bagaimana kalau yang sudah terlanjur terjadi alias mengalami ngadepin orang macam itu?ya tidak ada cara lain selain santai,tetap tenang,tetap baik,tetap waras,tetap sabar,dan sebagainya kalau kita langsung menghilang,langsung menghindar takut nya di prasangka yang tidak benar,semakin bisa di manipulatif atau lainnya.Butuh kesabaran ekstra pokoknya,saya pernah juga loh ngalamin berhadapan sama orang yang manipulatif plus playing victim dah lah di borong semua ini sama seseorang,semakin di ladenin semakin jadi intinya hanya sebuah kesalahan pahaman,tetapi tidak mau bertabayun dulu maen asal menilai dan berkoar-koar di media sosial miliknya,jangan di tanya bagaimana perasaan saya pada waktu itu jelas tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata,ingin rasanya saya bungkam lalu klarifikasi tentang semua tuduhan nya tetapi saya berpikir untuk apa ya,untung nya apa ya buat saya,biarin saja lah orang mau nilai bagaimana nya,saya tidak peduli biarkan saja waktu yang menjawab semuanya,tapi seiring waktu justru makin ngelunjak diam nya saya semakin saya di fitnah,ini sih dah pencemaran nama baik kejadian itu sampai membuat saya kena mental Dwon beberapa bulan,kok saya merasa seolah-olah seakan-akan tuduhan itu benar adanya kalau saya lemah,apa kata dunia,kehidupan akan terus berjalan loh saya pun tidak bisa mengubah keadaan yang sudah berlalu apa yang bisa saya lakukan? Yupz…..saya mencoba berdamai dengan keadaan saya mencoba memaafkan si pelaku tersebut saya menjaga hati saya agar tetap tidak membenci dan balik serang pelakunya itu,sesabar dan sesantai mungkin saya bersikap,tetapi tidak ada perubahan si playing victim makin membuat drama,baiklah pada saat itu saya dalam kondisi tidak baik-baik saja jadi terpancing emosi buat kasih sedikit pelajaran tapi saya urungkan karena saya cepat tersadar tidak benar kalau saya mau sekedar menasehati tapi dalam posisi saya emosi atau marah takutnya nanti pesan saya tidak masuk ke dalam jiwa nya,akhirnya saya harus dalam keadaan benar-benar tenang dan damai tanpa ada niatan membalas atau membela diri murni hanya berbagi nasehat untuk sesama muslimah agar kelak berhati-hati dalam berbicara,bertindak,berteman,dan lainnya tak luput saya bawakan sedikit dalil agar di terima bagi siapa saja yang membacanya agar tidak di nilai saya sok tahu,sok bijak,sok agamis padahal yang saya katakan sesuai dalil.Ternyata setelah saya tak membalas hujatan,sindiran,tuduhan dari pelaku tapi justru saya speak up berupa untaian nasehat,kayanya ini terasa menohok buat nya seperti di tampar -tampar yang menuntut dirinya untuk intropeksi diri,terlihat beberapa waktu adem tidak ada sindiran dan lainnya,tapi ya tetap beberapa waktu kemudian mulai lagi,ntahlah mungkin belum puas buat saya sakit hati dan sebagainya untungnya saya dah sembuh dari dwon mental dampak dari tuduhan yang membuat psikis saya terguncang.Memang butuh sabar luar biasa dan waras selalu,kalau tidak mah ,bisa jadi saya merong-merong kan tidak guna banget gitu loh,keep calm waktu itu nikmatin saja jalanin saja,walau gemes banget ini mulut pengen ngoceh dan membongkar semuanya tapi sini mikir dulu efeknya nanti si dia yang malu sendiri,sakit hati,kan kasihan banget toh saya juga tidak sekejam itu keles he..hee…dan benar seiring berjalannya waktu dia meminta maaf dan kita kembali damai lagi Alhamdulillah…tetapi tentu melewati proses yang panjang sekali harus di sindir saya nya dan lain-lain…yuk lah semangat memperbaiki diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar