Anak bisa jadi anugerah bisa jadi musibah semua bergantung konteks nya,kalau di urus dengan baik jadi anugerah tapi kalau salah urus bisa jadi musibah,semua bergantung bagaimana kita memandang,coba tanyakan dalam diri masing-masing anak lebih banyak membuat kita senang atau sedih,marah,maka kita akan paham bagaimana harus merespon.
Seperti kisah kali bernama Ambarwati yang di vonis dokter susah memiliki anak akibat kecelakaan,dia merasa dunia nya hancur semangat hidupnya menghilang meski suaminya berkali-kali dia tidak masalah ada tidak nya anak baginya sama aja asal tetap bersama istrinya,tetapi Ambar tetap merasa sedih dan gagal memberikan anak yang semua orang pasti mendambakannya.Pernikahan mereka baru 2 tahun suaminya bernama Ervan pemilik hotel dan resto ternama di kotanya,Ambar masih kuliah dan tidak semua orang tahu dia sudah menikah hanya sahabat dekatnya yang tahu usianya baru 22 tahun anak kesayangan dari seorang pengusaha properti yang sukses di kotanya bernama Adam dan Naila.Cinta Ervan begitu besar untuk Ambar dia adalah separuh hidupnya,masalah anak tidak membuatnya bersedih baginya yang terpenting Ambar selalu ada di sisinya,penyemangat hidup nya itu sudah sangat cukup membuatnya bahagia.Hari-hari kuliah Ambar selalu membuatnya terhibur karena sedikit teralihkan dari rasa sedih,bisa bertemu sahabat dekatnya saling bercerita berbagi keluh kesah,makan bersama,jalan, shoping,dia merasa sahabatnya selalu mengerti dirinya,dia merasa risih karena dirinya di kawal bodyguard padahal dia tidak akan ada yang berbuat jahat atau menculik nya,tapi tidak masalah buatnya asal mereka bisa di ajak kerja sama.Ervan pulang kerja rasa lelah nya hilang melihat sambutan hangat dari istri tercinta nya senyuman yang manis membuat energi tersendiri untuknya,Ambar selalu memanjakan suaminya kini keduanya menikmati makan malam bersama,Ervan selalu suka masakan istrinya yang mirip masakan ibunya,dia bangga istrinya yang manja rela belajar masak demi dirinya,Ambar selalu berusaha baik-baik saja di depan suaminya,selalu ceria, semua itu dia lakukan hanya untuk menutupi kesedihannya yang sangat ingin memiliki anak.Setiap hari kehangatan selalu tercipta di antara mereka menghabiskan waktu bersama terlebih saat hari libur.Weekend mereka jalan ke mall sekaligus makan siang,Ambar tak sengaja bertemu teman lamanya Sintia dan anaknya,mereka saling bertegur sapa dan Ambar mengajaknya makan siang bersama karena momennya pas dan saling melepas kangen,Sintia bercerita tentang kehidupan nya yang miris,Ambar merasa sedih lalu dia meminta izin suaminya untuk memperbolehkan Sintia dan anaknya tinggal di rumah,Ervan keberatan karena itu bisa jadi bumerang untuk rumah tangga nya kelak,tapi Ambar memohon dan meyakinkan suaminya semua akan baik-baik saja hanya sekedar menolong,Ervan berpikir sejenak dia tahu Sintia istri dari teman nya,kemudian dia mengizinkannya,hari itu juga Sintia ikut Ambar pulang ke rumahnya setelah berkemas barang-barangnya,di mobil Sintia memperhatikan pasutri yang nampak saling mencintai walau belum memiliki anak,dia ada sedikit rasa iri dalam hatinya,dia ingin hidup seperti Ambar pasti dia akan bahagia,beruntung sekali Ambar bersuami Ervan yang kaya-raya juga rupawan batin Sintia,tapi secepat itu dia abaikan karena dia sadar diri dia sudah di tolong,di saat semua sahabat nya menolak untuk membantu dirinya hanya Ambar yang berkenan memberi tumpangan hidup.Sesampai dirumah Ambar, Siska di buat takjub rumah super mewah dan beberapa pelayan,lalu Ambar memperkenalkan Siska kepada para pelayannya dan meminta mereka sama untuk melayaninya,Siska berkeliling rumah Ambar dia berangan-angan jika dia di posisi Ambar pasti dia bakal bahagia sekali,dia iri dan tidak sadar ingin mendekatkan anak nya dengan Ervan pasti dia akan luluh,putri kecilnya bernama Lala berusia 3 tahun dia sangat dekat dengan Ambar terlebih Ervan dia selalu nempel bak anaknya.Hari demi hari mereka jalani seperti biasanya,dipagi hari mereka sarapan pagi bersama selalu ada tawa ceria karena celotehan Lala yang menggemaskan,Ervan terlihat begitu menyayangi sekali ada perasaan sakit dan sedih melihat Lala dia tahu suaminya sangat menginginkan anak terlihat dari perlakuannha dengan Lala,ada perasaan cemburu secara tiba-tiba,tapi dia menguatkan diri nya sendiri semua akan baik-baik saja,Ambar pergi kuliah dengan perasan sulit di artikan di mobil dia menangis,Bodyguard Nana yang selalu menguatkan untuk tetap sabar,Angga dan Rama sudah melihat gelagat tidak baik dari Siska,mereka juga melihat Ervan lebih mengutamakan Lala ntah bagaimana perasaan Ervan kenapa tidak peka dengan istrinya.Ambar selalu menyibukkan dirinya dengan tugas kuliah dia sengaja menghindar bertemu suaminya karena suaminya pulang kerja selalu bermain dengan Lala di temani Siska persis keluarga kecil yang bahagia,Lala semakin lengket dengan Ervan tidur pun harus sama Ervan,kesepian di rasakan Ambar tapi dia tetap ceria di depan semuaa nya,malam itu Ervan kaget Lala menunggunya untuk menemani tidur Siska meminta maaf dia sudah membujuk anak nya tetapi malah marah,dia bilang mungkin Lala kangen sosok bapaknya lalu Siska menangis dan itu membuat Ervan tak tega dia paling tidak bisa melihat wanita menangis dia teringat istrinya menangis,akhirnya malam itu Ervan menemani Lala tidur hingga dia tertidur karena kelelahan.Ambar terbangun dia mencari suaminya yang tak kunjung masuk kamar dia keluar berjalan ke dapur dia melihat Siska tertidur di sofa dia merasa heran apa sering Siska tidur di luar kenapa harus di sofa,apa dia sengaja menunggu Ervan pulang dan membukakan pintu,Ambar merasa nyeri membayangkan yang tidak-tidak dia percaya dengan suaminya,tak sengaja dia melihat sepatu suaminya di depan kamar lalu dia melihat ke kamar itu ternyata suaminya tidur dengan lelap,dia menangis sakit melihat pemandangan yang buat dia sedih karena hal anak,lalu dia kembali ke kamar nya dan menangis sejadi-jadinya hingga lelah dan tertidur,Ervan terbangun sebelum subuh dia terkejut berada di kamar Lala dia panik lalu terburu-buru keluar dia merasa bersalah karena membiarkan istrinya tidur sendirian dia tidak mau istrinya salah sangka,sangking panik nya dia tak sengaja menabrak Siska dan hampir terjatuh lalu dengan cepat Ervan menarik nya mereka saling meminta maaf tanpa di sadari adegan itu terlihat oleh Ambar terasa nyeri sekali meski dia tahu suaminya tidak sengaja,Ambar pindah tidur di kamar tamu,dia mencoba berpikir positif,Ervan panik kalang kabut mencari istrinya,Ambar diam membisu sibuk di dapur dan itu membuat para pelayan terkaget lalu dia bilang ingin memasak untuk bekal kuliah,Ervan langsung ke dapur dia lega istrinya sedang bersama pelayan memasak lalu dia bersiap mandi untuk ke kantor,Ambar berada di kamar menunggu suaminya selesai mandi,Ervan kaget istrinya nampak sedih,seketika Ambar merubah moodnya jadi ceria dia tersenyum manis dan ijin bersiap untuk kuliah.Ervan menunggu di meja makan sambil mengecek laporan datanglah Lala bersama Siska ikut bergabung menunggu Ambar,tak lama Ambar muncul lalu tersenyum ramah ke semuanya,dia menyapa Lala dan bercanda dengannya dia izin tidak bisa ikut sarapan ada ujian Ervan akan mengantarkan istrinya tetapi dia larang karena akan bersama Bodyguard nya,dan tiba-tiba Lala merengek minta disuapin Ervan,Ambar menyuruh suaminya mengurus Lala kasihan mungkin rindu bapaknya siapa tahu bisa menganggapnya bapak sendiri,perkataan Ambar menampar Sisil dan Ervan ada perasaan sakit di hati Ervan,lalu Ervan menuruti Lala dan menyuapi makan hingga habis lalu pergi ke kantor,semua bodyguard menemani Ambar pergi ke pantai dia terlalu sedih dengan keadaan yang semakin hari menyiksanya,dia ingin menyendiri di pantai,mereka sedih melihat istri bos nya tersakiti terus menerus,setelah ambar lebih baik dia baru ke kampus,Ervan di kantor sibuk dengan meeting tak pernah terpikirkan perasaan istrinya selama ini.Ambar melihat story whatsapp Siska ada foto Lala,suaminya dan Siska,terlihat suaminya tertawa bersama Lala yang tengah menyuapi makan,di caption tertulis jelas Lala merindukan sosok Ayah nya,hati Ambar terasa berdenyut nyeri sakitt dia cemburu,sahabat nya paham Ambar sedang tidak baik-baik saja semua memberikan support untuk tetap semangat,sabar,kuat pantau terus kedepannya bagaimana,Ambar tak selalu langsung pulang dia selalu pulang malam dengan alasan tugas padahal dia pergi terkadang nonton,ke taman,shoping dan lainnya,semua itu untuk menghindari pemandangan yang membuatnya sedih. Weekend Lala Ingin ke taman kuda tetapi dia mau bersama Ervan dan Ambar pergi nya biar seru katanya,Ambar tidak mau pergi tetapi melihat Lala yang menggemaskan lalu dia pun mau dan mengajak suaminya pergi,di mobil tiba-tiba Lala ingin di pangku Ervan yang sedang nyetir mobil dan merengek ingin duduk di depan,Ambar terasa nyeri dia akan menyaksikan suaminya memohon untuk Lala agar dirinya mengalah,dan ternyata itu benar,Ambar sudah tak kaget lalu dia tersenyum pindah duduk di belakang dengan mata berkaca-kaca.Di taman kuda Ervan naik kuda bersama Ambar dan Lala bersama ibunya semua berjalan lancar sampai tiba-tiba kuda Siska melaju dengan cepat dan terlihat Siska panik dan kesusahan Ervan yang melihat seperti ada yang tidak beres lalu dia memacu kudanya dengan sangat cepat hingga membuat Ambar ketakutan,dia tetap memacu nya tanpa menghiraukan ketakutan istrinya dan tiba2 terjadi kecelakaan Suaminya terjatuh melindungi Lala dan Siska sedang Ambar terpental jauh hingga kakinya terasa sakit kepala juga terbentur,ketiga Bodyguard itu berlari menolong Ambar,dia melihat kepanikan di wajah suaminya untuk Lala dan mencoba menenangkannya sejenak suaminya melupakan istrinya yang juga butuh pertolongannya,Nana paham perasaan bos nya dia menggendong bos nya ke mobil,Angga dan Rama menatap Ervan dengan marah lalu mereka ikut pergi menolong Ambar,sesaat Ervan tersadar lalu dia mencari Istrinya ternyata dia melihat mobilnya sudah pergi,dia yakin istrinya akan di bawa ke RS,dia merasa bersalah tapi dia harus membawa nya Siska dan Lala ke RS,di tengah perjalanan Ambar menangis pilu mereka tidak tega melihat bosnya rapuh,Ambar menyuruh ke ptukang urut saja dia tidak mau ke RS,sampai di tukang urut Ambar di urut dia kesakitan Nana tak tega melihat bos nya menangis kesakitan,setelah itu Ambar pergi ke pantai menenangkan diri di awasi bodyguard,semua kompak menonaktifkan handphone nya.Ervan sudah berada di rumah nya dia panik tak ada kabar darii istrinya juga para bodyguard nya,Siska membuatkan kopi untuk Ervan tapi dia tolak,Lala menangis mengeluh sakit tangannya yang di perban Ervan tak tega lalu menggendong dan menenangkannya,Siska yang melihat nampak jatuh hati dia berharap Ervan bisa menyukai nya dengan mendekatkan anaknya,mereka becanda tawa tanpa disadari Ambar dan para bodyguard nya melihat semua adegan itu,rasanya nyeri sekali hati Ambar suaminya mengatakan tidak apa-apa tidak memiliki anak tetapi justru dengan sikapnya itu meyakinkan suaminya pengen anak,geram sekali para Bodyguard Ambar ingin dia hajar bos lakinya dan wanita tak sadar diri tak tahu batasan,tetiba Siska melihat Ambar lalu memanggil nya barulah Ervan tersadar dan buru-buru meninggalkan Lala tapi menangis,Ambar menyuruh bodyguard nya beristirahat karena lagi buta ada ujian,lalu mereka pergi dan Ambar masuk tersenyum manis dia bilang tidak apa-apa lantas bertanya tentang kondisi Lala,Siska menjelaskan kalau mereka ke RS,Ervan masih diam membisu memandangi wajah istrinya yang terlihat tidak biasa,Ambar memberi semangat untuk Lala dan pergi beristirahat karena lelah dan ada ujian besok pagi,tentu itu hanya sebuah alasan saja,dia menuju kamar nya dan duduk di balkon membawa laptop dan buku hanya sebagai formalitas agar terlihat sibuk belajar padahal dia sedang bergelut dengan perasaannya yang tak menentu,Ervan masih sibuk dengan Lala hingga anaknya tertidur Siska menunggu di kamar Lala dia meminta maaf karena sudah banyak merepotkan,Ervan merasa tidak di repot kan dia hanya membantu semampu nya karena itu anak sahabat nya tidak lebih,Siska tahu sulit untuk meluluhkan hati Ervan.Di kamar Ervan melihat istrinya sibuk belajar dia duduk di samping nya,lalu bertanya kondisi istrinya Ambar menjawab dengan malas tanpa melihat suaminya dia meyakinkan kalau dia baik-baik saja,suaminya meminta maaf selama ini dia sudah banyak mengabaikan dirinya,Ambar diam tak merespon membiarkan suaminya mengungkapkan keluhannya,setelah itu Ambar meyakinkan semua akan baik-baik saja,lalu mereka saling melepaskan kerinduannya.Ervan akan pergi ke luar negeri selama 3 hari dia berpamitan dengan Lala agar tak mencarinya dan nurut dengan ibunya,mereka berkumpul di meja makan para bodyguard sudah menunggu Ambar Ervan terkejut sepagi ini istrinya mau berangkat kuliah,Siska ingin bekerja dengan niatan bisa membeli rumah untuk dia tinggal atau sekedar ngontrak padahal itu hanya basa basi saja,Ambar tersenyum dan bilang Siska bisa bertanya dengan suaminya masalah pekerjaan barang kali di kantor milik suaminya membutuhkan karyawan,Ervan diam membisu tak merespon,kembali mereka melanjutkan sarapan nya.Selama di luar negeri Ervan tak pernah bisa menghubungi Ambar dan juga para bodyguard nya,hingga sebelum 3 hari dia memutuskan pulang karena rindu dengan istrinya,Ambar sibuk memasak di dapur Sisil datang menitip kan Lala sebentar karena sakit perut,Lala anteng duduk melihat Ambar sedang mengupas buah kemudian Ambar mengambil piring tetiba Lala menjerit menangis kencang,Ambar kaget dan berlari dia terkejut tangan Lala berdarah dan memegang pisau buah,Sisil berlari dan kaget anak nya berdarah tangannya,Ambar yang syok meminta maaf dengan Sisil dia lalai menjaga Lala karena mau mengambil piring dia tidak tahu kalau Lala akan mengambil pisau nya,Sisil yang melihat Ervan dari jauh dia mulai berakting dia marah seoalah Ambar tidak mau di titipin Lala hingga lalai menjaganya sibuk sendiri dan tidak mengerti pisah itu berbahaya harusnya di singkirkan dulu baru pergi ambil piring,saat Ambar mau menjelaskan tiba-tiba suaminya kaget melihat ada kegaduhan dan melihat darah di tangan di tangan Lala seketika suaminya reflek membentak istrinya,Ambar kaget dia di bentak sebelum nya suaminya tak pernah berlaku kasar apalagi membentaknya,Ervan tak mau mendengar penjelasan istrinya dia marah hingga menyakiti dan menyinggung perihal anak,saat itu juga amarah Ambar meledak dia marah sejadi-jadinya dia keluarkan segala unek-uneknya,Ervan masih diliputi emosi mencoba meredam nya,tiba-tiba Ambar mengiris pergelangan tangannya dan Ervan menjerit syokkk Ambar secepat kilat berlari dan membuang cincin pernikahannya,Ervan berlari dan meminta semua satpam menutup pintu gerbangnya tetapi para bodyguard itu memudahkan bosnya pergi,Siska menyesal dia tersadar dia bertanya bukan kah ini yang dia mau tetapi melihat Ambar mengiris tangan dan respon Ervan dia jadi tahu hidupnya Ervan adalah Ambar,dia tak kan bisa menggantikan posisi Ambar,para bodyguard itu memberikan pelajaran Angga memberikan bukti kebohongan Sisil selama ini,dia hanya memanfaatkan Ambar saja terlebih bermimpi menjadi nyonya,Sisil kaget dan meminta maaf lalu Nana mengancam akan menjebloskan ke penjara,dan akhirnya Sisil memutuskan untuk pergi dari rumah Ambar dia menuliskan surat permintaan maaf untuk Ambar dan Ervan,lalu Angga memberikan Kartu Atm untuk Siska milik Ambar agar dia gunakan untuk membeli rumah dan usahanya,Siska berterima kasih dan pergi ke luar negeri menetap di sana hingga bertemu jodohny, sedang Ambar dan Ervan kembali rujuk dan saling memperbaiki kesalahannya setelah kepergian Ambar selama 2 tahun,dan mereka bertemu kembali dengan versi terbaru nya dan hikmah nya mereka di beri 3 anak 2 laki-laki dan 1 perempuan.Alhamdullah semua berakhir indah,perkara yang terlihat biasa saja bagi orang lain ternyata bisa jadi luar biasa bagi orang lain.Semua bergantung sudut pandang orang memandang nya,seperti perihal anak,penting dan tidak penting hadirnya seorang anak bergantung dari pola pikir orang itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar