Pertolongan Allah itu datang di saat yang tepat,dimana kita benar-benar pasrah di situlah keajaiban terjadi,seringkali kita di saat gupek kepepet tertekan sering merasa berputus asa seoalah sudah tak ada harapan lagi,padahal usaha kita belum maksimal ikhtiar pun masih setengah-setengah,kita lupa yang bisa tolong kita hanya Rabb kita,tetapi justru malah di nomor sekian kan,sibuk kita dengan meminta pertolongan orang lain,sebanyak apapun kita meminta tolong dan semampu apapun itu orang untuk menolong semua itu tidak akan terjadi jika Allah itu tidak berkehendak.Hidup damai berkecukupan adalah impian semua orang,siapa yang tidak mau hidup enak bergelimang harta semua serba ada serba bisa kita dapatkan,tetapi jalan menuju hidup enak tidak mudah banyak rintangannya tak banyak dari kita yang tersesat jalan yaitu terjerumus ke dalam judi online,pinjol,rentenir dan lainnya,semua karena nafsu duniawi yang ingin cepat kaya tetapi ingin yang praktis dan instan bukannya kaya malah jadi rungkat entek- etekan hartane.Semua memang mudah di zaman now yang modern ini semua ada baik buruk nya tergantung bagaimana sikap kita semua merespon kemodernan zaman.Hidup lah sekarang pemuda bernama Yanto berusia 36 tahun beserta keluarga kecil nya,dulu dia hidup enak berkecukupan,dia terjerat riba hanya karena ingin memulai usaha tetapi terkendali modal mau tidak mau dia harus ambil uang dari bank,padahal bisa saja dia pinjam uang dari saudaranya atau pakai lah uang seadanya untuk modal,dia sombong merasa pasti bisa kembalikan pinjaman dari bank,dia lupa kalau yang memberi rezeki itu siapa,memang awalnya tidak terjadi apa-apa aman-aman saja semua berjalan baik-baik dan lancar usaha juga lancar cicilan pun lancar,semakin bahagia dia seolah olah seakan-akan merasa aman,dia tahu konsekuensi dari riba tetapi justru menantang riba.Tia istri dari Yanto orang yang paling keras menentang riba tetapi apa daya dia tak bisa mencegah suaminya,nasehat tak di dengar seolah menutup mata dan telinga nya,jangan di tanya bagaimana perasaan Tia sudah pasti hancur,kecewa,marah,dan sedih.Dia berharab agar semua baik-baik saja,karena faktanya pelaju riba hidup dengan kemiskinan,kesakitan,kehancuran, perceraian dan lainnya.Sejatinya ngeriba itu menantang Rabb kita mengajak perang dan siap di perangi Allah,apa kiranya kita sanggup berperang?? dan kenapa kita sombong sekali padahal kita masih tinggal di bumi Allah masih makan pemberian rezeki dari Allah,sungguh terlalu manusia itu mengikuti hawa nafsunya.Baru beberapa bulan berlalu mulailah ujian yang sesungguhnya datang,Yanto dan Tia terlibat perang dingin belum lagi konflik dengan ibu nya sendiri,setiap hari ada saja dramanya,mereka memiliki 2 anak laki-laki berusia 3 dan 1 tahun,Tia males berurusan dengan suami juga ibunya buat dia hanya membuatnya tersakiti dengan ucapan dan sikapnya,terlalu muak semua di omongin di belakang dia tidak suka orang yang ngomongin di belakangnya,jika ada yang tidak suka dengannya ngomong langsung di depan dia kalau dia ada salah tegur langsung, anak-anak untung mereka tidak di uji dengan sakit dia takut jika imbas dari riba mengenai anaknya dia tak sanggup membayangkan jika anak nya di uji dengan kesakitan,teringat jelas bagaimana pelaku riba di hancurkan sehancur-hancur nya,beberapa hari mereka saling mendiamkan,seperti orang asing satu sama lainnya, tidak saling peduli,dan saling membutuhkan,saat itu di tambah Yanto sedang banyak pikiran secara tagihan bank sudah mulai mencicil dan buat nyicilnya belum ada karena usaha nya lagi sedikit bermasalah,Tia hanya diam tak peduli walau dalam hatinya dia sedih dan ingin segera terbebas dari riba,bisa saja Tia meminta keluarga nya untuk meminjam kan uang berapa aja pasti bisa dan mudah banget,tapi dia tak peduli dan tak mau tahu yang penting dia dan anak-anak nya sehat biarlah itu menjadi urusan suaminya buat mikir untuk dapat kan uang.Yanto makin diam membisu dia terpukul usaha nya belum stabil tapi cicilan dah numpuk bahkan telat bayar nya.Bulan demi bulan berganti konflik berkepanjangan, hubungan bukan nya indah malah kaya di neraka isinya hanya keributan,padahal yang di cari ketenangan,kedamaian ,kebahagiaan tapi itu jauh sekali dari kenyataan,tunggakan di bank dah membengkak.Tia sejak kejadian itu dia semakin bisa menyikapi masalah dengan bijak, berdamai dengan keadaan dan dirinya sendiri,dia butuh waras untuk mengasuh anak,dia lbih fokus ibadah memantaskan diri di hadapanNya,dia yakin suatu hari nanti bakal ada kemudahan dan kebahagiaan bagi nya dan keluarga kecil nya.Yanto masih sama semakin asing lah dirinya untuk istrinya sendiri,tidak ada perubahan apapun sibuk masing-masing dengn dunianya masing-masing.Ujian terus silih berganti semua menorehkan kenangan yang bisa di jadikan pelajaran berharga untuk semuanya.Sampai di mana suatu hari di hadapkan dengan masalah yg cukup pelik hingga dia buntu tak tahu meski bagaimna lagi Yanto kelimpungan mencari solusi tetapi tak kunjung ada jawabannya.Tia tak henti hentinya berdoa agar ada keajaiban dalam waktu dekat ini,dan benar adanya di saat kondisi sedang kurang baik dan pusing dengan segala keadaannya, datang lah pertolongan Allah yang tak pernah di duga-duga sebelum nya,seorang dermawan dengan cuma-cuma melunasi semua pinjaman Yanto, dia dapat info dari Tia yang mencari bantuan di media sosial nya,semua bersujud syukur Alhamdulillah tak menyangka keajaiban datang justru dari orang lain yang tak pernah kita kenal sebelumnya,dermawan itu juga dulu pernah jadi pelaku riba dia paham bagaimana kehidupan yang terjadi akibat riba.Sejak kejadian itu kehidupan dua sejoli itu kembali normal menghangat dan semakin numbuh perasaan nya saling menyayangi dan saling mengingatkan dalam sebuah kebaikan,mereka menjadi saudara angkat sang dermawan. Alhamdulillah,kita harus selalu yakin pertolongan Allah itu pasti dan tepat disaat kita membutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar