Senin, 12 Februari 2018

Tantangan 10 hari
Tak terasa sudah 10 hari tantangan..

Kali ini saya berbagi aplikasi yang juga saya pakai yaitu uc brosur.. Kelebihan nya lebih cepat dr Google....

Enak gx pake banyak iklan...lengkap informasi ny...

#tantangan10hari
#level12
#kuliahbunsayiip
#keluargamultimedia

Minggu, 11 Februari 2018

Tantangan hari ke 9

Di tantangan kali ini seru berbagi multimedia....
Saya betbagi aplikasi yang saya pakai untuk bercerita kisah2...
Nama aplikasi nya kisah anak muslim...
Cukup bagus dan menarik ada instrumen musikal nya jadi berasa ngena banget....

Tinggal pilih menu judul kisah lalu klik maka sudah dengan sendiri nya bercerita ada suara nya yg menceritakan kisah nya..

Cocok untuk yang susah bercerita ke anak... Simple dan enak...

#tantangan10hari
#level12
#kuliahbunsayiip
#keluargamultimedia

Sabtu, 10 Februari 2018

Tantangan hari ke 8

Saya memakai aplikasi alodokter yang memudahkan saya konsul segala kesehatan sakit dll...

Ada beberapa dokter di sana di jawab nya cepat jadi enak...

Kalau kenapa2 belum sempat ke dokter bisa sementara tanya di alodokter...

Banyak info2 di aplikasi ini ayo segera dwonload segera

#tantangan10hari
#level12
#kuliahbunsayiip
#keluargamultimedia

Jumat, 09 Februari 2018

Hari ke 7

Saya ada sebuah aplikasi yang sudah saya pakai di hp yaitu aplikasi syarah dzikir pagi dan petang...

Penting untuk kita tahu syarah nya...
Enak mudah simple bisa dzikir di mana pun kalau sudah waktunya...

Sangat membantu untuk yang belum hafal dzikir2 pagi dan petang yang gx punya buku nya atau yang sibuk aktivitas bisa dzikir lewat hp nya masing2.

Segera dwnld aplikasi nya...
#tantangan10hari
#level12
#kuliahbunsayiip
#keluargamultimedia

Tantangan hari ke 6

Ada aplikasi saya pakai untuk membuat menu mpasi anak.. Nama aplikasi nya 200 resep masakan bayi dan batita..

Kita bisa pilih menu resep yang kita suka lalu simpan di menu favorit..

Aplikasi ini tidak membutuhkan koneksi internet alias offline..

200 menu terbagi dalam beberapa resep masakan untuk bayi dan batita di antara nya...

50 resep masakan untuk bayi usia 6-9 bulan
50 resep masakan untuk bayi usia 10-12 bulan
50 resep masakan untuk bayi usia 1 tahun ke atas
50 resep masakan untuk bayi usia 2 tahun ke atas..

Simple dan praktis bagi saya jadi tidak bingung bikin menu untuk bayi dan batita..

#tantangan10hari
#level12
#kuliahbunsayiip
#keluargamultimedia

Rabu, 07 Februari 2018

Tantangan hari ke 5

Saya mau berbagi sebuah aplikasi yang bisa membantu kita memudahkan untuk mendengarkan kajian2 di mana pun kapan pun melalui aplikasi radio islam indonesia...

Saat santai kita bisa dengarkan radio nya dan kajian2 nya sering nya live di berbagai daerah tinggal kita pilih nama radio nya apa daerah mana maka otomatis muncul kajian ceramah beberapa ust2 sunni...

#tantangan10hari
#level12
#kuliahbubsayiip
#keluargamultimedia

Tantangan hari ke 4

Saya pakai aplikasi tafsir ibnu katsir yang ada di hp saya..
Mudah praktis kapan saja di mana saja bisa setiap saat kita baca tafsir ayat alquran...

Tinggal kita lihat mau tafsir surat apa ayat berapa..
Memudahkan kita untuk mentadaburi ayat demi ayat...

Cocok banget ini untuk kita yang super sibuk gx sempat bawa2 kitab tafsir bisa pakai aplikasi ini..

#tantangan10hari
#level12
#kuliahbunsayiip
#keluargamultimedia

Senin, 05 Februari 2018

Tantangan hari ke 3

Kali ini saya mau berbagi sebuah aplikasi tentang cookpad Indonesia yang isinya adalah macam macam masakan sangat cocok untuk yang kurang bisa masak kaya saya...

Sangat praktis mudah tinggal pilih menu apa maka akan muncul menu nya lalu bisa di lihat bahan2 nya cara pengolahan nya dll...
Semoga bermanfaat bagi orang yang membutuhkan nya..

#tantangan10hari
#level12
#kuliahbunsay
#keluargamultimedia

Hari ke 3 tantangan level 12
Kali ini saya mau berbagi aplikasi tentang ma

Minggu, 04 Februari 2018

tantangan hari ke 2..

hari ke 2 di tantangan 10 hari level 12 saya akan beri sedikit info aplikasi yang saya pakai saat ini ...aplikasi untuk ibu hamil banyak sekali aplikasi nya berkaitan ibu hamil ..tapi saya pribadi memakai aplikasi yang nama nya teman ibu hamil...

aplikasi ini berisi penjelasan perkembangan janin  sesuai usia kehamilan nya...
lalu ada tips dalam perawatan kehamilan dll...

menarik untuk saya mendapat kan sedikit ilmu seputar kehamilan yang kebetulan saya lagi hamil jadi saya butuh aplikasi ini ...

menarik nya banyak informasi di aplikasi teman ibu hamil ...

#tantangan10hari
#level12
#kuliahbunsayiip
#keluargamultimedia

Sabtu, 03 Februari 2018

tantangan hari 1..
kali ini tantangan di level 12 seru karena kita di suruh mendapatkan berbagsi macam jenis aplikasi ...

dan pas sekali saya pakai ada pakai aplikasi chai's play ..ini adalah aplikasi parenting dan permainan anak...
sangat membantu bagi saya untuk melihat permainan2 yang bisa salah satu nya saya ambil contoh untuk di buat permainan dengan anak...

dan chai's play ini juga saat mendaftar sesuaikan dengan usia anak kita jadi informasi2 yang di dapatkan pun pas sesuai dengan kategori usia anak kita...

dan setiap hari nya selalu ada ilmu2 parenting nya yang bikin sedikit2 bertambah pengetahuan tentang pengasuhan anak..

buat saya ini aplikasi sangat membantu...

#tantangan10hari
#level12
#kuliahbunsayiip
#keluargamultimedia

Minggu, 28 Januari 2018

aliran rasa level 11..

materi tentang fitrah seksualitas anak luar biasa bermanfaat bagi saya pribadi...pencerahan2 dari berbagai sumber2 yang membahas fitrah seksualitas sangat luar biasa berbobot penjelasan nya....

manfaat nya untuk anak sangat banyak sedikit demi sedikit sudah mulai di ajarkan di praktekan ...dan itu membawa perubahan yang luar biasa untuk anak2...

awalnya berasa gimana gitu kaya setengah2 tapi setelah kupas tuntas fitrah seksuslitas makin mantap melangkah membangkitkan fitah seksualitas anak yang mana sekarang marak terjadinya penyimpangan2 seksual ...

jelas langkah nya tahapan nya dll...

semoga terus konsisten...

#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsayiip
#membangkitkanfitrahseksualitasanak

Minggu, 14 Januari 2018

Tantangan hari ke 10

*BAGAIMANA MENUMBUHKAN FITRAH SEKSUALITAS ANAK PADA ORANG TUA TUNGGAL?*

🍀 Pengertian Fitrah Seksualitas

Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati.

Menumbuhkan Fitrah ini banyak tergantung pada kehadiran dan kedekatan pada Ayah dan Ibu.

🍀 Tahapan fitrah seksualitas:

🍄 0-2 tahun, anak lelaki dan perempuan didekatkan pada ibunya karena ada menyusui.

🍄 3– 6 tahun, anak lelaki dan anak perempuan harus dekat dengan ayah ibunya agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional.

🍄 7 – 10 tahun, anak lelaki lebih didekatkan kepada ayah dan anak perempuan didekatkan ke ibunya.

🍄 10-14 tahun, anak lelaki didekatkan ke ibu, dan anak perempuan didekatkan ke ayah.

🍄 > 15 tahun, anak sudah aqil baligh yang merupakan tahap penyempurnaan fitrah seksualitas.

🍀 Peran Oraang tua:

1⃣ Peran ayah sebagai berikut:

- Penanggung jawab pendidikan.
- Man of vision and mission
- Pembangun system berpikir
- Supplier maskulinitas
- Penegak professional
- Konsultan pendidikan
- The power of tega

2⃣ Peran ibu sebagai berikut:

- Pelaksana harian pendidikan
- Person of love and sincerity
- Sang harmonis dan sinergi
- Pemilik moralitas dan nurani
- Supplier feminilitas
- Pembangun hati dan rasa
- Berbasis pengorbanan
- Sang “pembasuh luka”.

🍀 Tantangan yang di hadapi sebagai berikut:

1. Long Distance Relationship (LDR).
2.Perceraian.
3.Meninggal dunia.

🍀 Masalah utama anak melalui perceraian orang tua:

–63% anak mengalami masalah psikologis seperti gelisah, sedih, suasana hati mudah berubah, fobia dan depresi.
–56% kemampuan akademisnya rendah atau menurun dibandingkan dengan yang pernah mereka capai pada masa sebelumnya.
–43% melakukan agresi terhadap orangtua.
(Kalter dan Rembar dari Children’s Psychiatric Hospital, University Of Michigan, AS).

Ketiadaan sosok ayah memiliki dampak yang luar biasa negative terhadap perasaan anak. Anak mengalami kesulitan dalam melakukan penyesuaian di sekolah, penyesuaian social dan penyesuaian pribadi.
(Journal of Divorce dari Harvard University, AS, Ibu Rebecca L Drill, PhD).

Maka dari itu lah bagaimana orang tua tunggal menghadapi masalah tersebut.

🍀 Pentingnya ilmu

🎗Kewajiban orang tua ialah membekali diri dengan ilmu yang dibutuhkan untuk menjalankan perannya.

🎗Orang tua yang berilmu akan menuntun anak-anaknya untuk menghadapi masalahnya dengan ilmu pula.

🎗Dengan ilmu yang cukup akan membantu kita sebagai orang tua mengasuh anak-anak hingga dewasa meskipun dalam keadaan sendiri atau single parent.

🍀 Kemudian yang bisa dilakukan bagi orang tua tunggal di antaranya :

🌹Bagi single mom

🌱 Carilah figur laki-laki dewasa untuk anak kita dan dekatkan anak-anak kita pada sosok tersebut. Begitupun sebaliknya.

🌱 Ibu atau ayah bisa menjadi role model bagi maskulinitas dan feminitas yang bisa ditiru oleh anak-anak kita.

🌱 Adanya rasa pengakuan dan penerimaan bahwa kehidupan kita dan anak-anak tidak ideal.

🌱 KPK (Kehangatan, Perhatian, dan Komunikasi).

Ikatan antara sang ibu dan buah hati terjalin sejak dalam masa kandungan hingga anak-anak bertumbuh kembang, dengan berbekal ilmu, akan membangun tiga hal yang sangat penting untuk pendidikan anaknya yaitu emotional quotient (eq), spiritual quotient (sq) dan intelligence quotient (iq).

🌱 Fitrah.

Setiap anak dilahirkan adalah fitrah atau suci. Pastikan sikap yang orang tua lakukan dan yang anak-anak tiru adalah perilaku yang baik.

🌱 Orang Tua, Idola Anak.

Kekosongan salah satu sosok orang tua dalam keluarga, mesti diisi atau dilengkapi oleh yang lainnya. Bukan bermaksud menggantikan, tetapi mengkomunikasikan tentang pribadi ayah atau ibu agar terbentuk karakter orang tua di benak anak sebagai idola mereka.

🌱 Kebutuhan Batin Anak.

Perhatian dan komunikasi di jaman sekarang, tidak terbatas pada jarak.

🌱 Stay Hungry

Kehangatan, Perhatian, dan Komunikasi dari orang tua kepada anak mestilah dilakukan dengan penuh keikhlasan dari hati.

🌱 Jangan Berharap Jadi Single Parent.

Pertikaian dalam rumah tangga mungkin adalah hal yang biasa terjadi. Namun, jangan sampai hal itu membuat perceraian dan akhirnya terbentuklah pola pengasuhan dengan single parent.

Pembahasan pada orang tua tunggal menurut ust. Budi Ashari

1⃣ Dalam kehidupan anak, 60% kehidupan anak diberikan otoritas pd ortu, sisalnya pd lingkungan (sekolah, lingkungan main dll)

2⃣ Islam memberi otoritas 60% itu pd ortu #bersyukur

3⃣ Banyak ortu protes tentang perkembangan anaknya, karena otoritas 60% itu tdk diambil, tapi diserahkan semua ke lingkungan. Ortu punya otoritas tidak diambil dengan tanggungjawab.

4⃣ "Sekolah jangan cepet2, sekolah jangan lama2 " (Budi Ashari) #nicequote

5⃣ Dalam islam, seorang anak mulai bersekolah di usia 5 thn. 0-5 thn adalah otoritas ortu jangan dititip atau dimasukkan sekolah

6⃣ Anak adalah harta berharga, maka harus dipersiapkan perencanaan pendidikannya sebaik mungkin. Bagi tugas antara peran ayah dan ibu agar anak bisa terasuh di usia 0-5 thn.

7⃣ Zaman Rasul, usia baligh anak-anak adalah 15 tahun. Kemudian usia baligh anak-anak kembali lagi ke usia 15 thn, biidznillah insyaAllah. Karena dengan baligh di usia 15 tahun, para ortu punya banyak waktu untuk menyiapkan anak2nya menjadi mukallaf.

8⃣ Wanita yg berperan dalam tahapan 0-15 thn

Rasulullah:
*⃣ Bunda Aminah di usia 6 thn mengajak Muhammad saw ke makam ayahnya.
Hikmah : pentingnya nasab ayah diperkenalkan ke anak ketika anak hidup hanya dengan ibunya. Di madinah banyak kerabat Abdulllah dari sisi perempuan (klrg nenek). Nasab adalah sesuatu yg istimewa.

*⃣ Tsuwaibah sempat menyusui Nabi sebentar.

*⃣ Halimah
Halimah mengisi usia emas Nabi (0-5thn). Halimah adalah perempuan beriman. Jarak dusun halimah sekitar 100km, sang Nabi yang masih bayi merah dibawa jauh demi sebuah rencana besar. Aminah menyerahkan dengan keridhoan anaknya kepada Halimah, walau jauh, karena Mekkah tidak layak untuk pertumbuhan Muhammad kecil. Banyak hal di mekkah yang harus dihindari dia di usia emas Nabi.
Pesan : jika di usia emas seorang anak harus diasuh oleh org lain, pilihlah lingkungan terbaik utk mereka.

*⃣ Syaima (kakak sepersusuan).
Syaima sebagai kakak tertua adalah role model. Jadikan anak pertama role model, karena akan jadi teladan.

*⃣ Ummu Aiman (pembantu).
Ada konsep pembantu dalam islam, Rasul menyebut Ummu Aiman sebagai "dia ibuku setelah ibu".

Tersadarkan bahwa dalam islam, banyak pihak yg mendidik anak, termasuk pembantu. Ummu Aiman tampil sebagai pembantu luar biasa, sehingga Nabi dengan bangga menyebutkan bahwa Ummu Aiman adalah ibuku setelah ibu.
Padahal image "anak pembantu" adalah buruk, tapi Nabi dengan bangga menyebut Ummu Aiman sebagai ibunya, karena istimewanya kualitas "peran pembantu" Ummu Aiman.
Kemudian Nabi pun menyatakan ketika Ummu Aiman harus menikah lagi, "yang mau menikah dengan wanita ahli surga nikahilah Ummu Aiman".

*⃣ Fatimah bin Asad
Khodimat ideal, sebagai ibu dan ahli surga, wanita beriman. Kata Nabi : ummi ba'dal ummi. Di usia 8-15 tahun didikan Nabi ada di bawah Fatimah binti Asad. Nabi tersedu ketika memakamkan Fatimah binti asad.

9⃣ Pria yg berperan dalam pengasuhan Nabi yaitu:

✳ Suami Halimah
Menjadi pengganti ayah. Perlu tokoh pengganti ayah (sekalipun single parent dan tidak menikah lagi).

✳ Kakek Nabi "Abdul Mutholib".
Bukan sembarang kakek. Pemimpin di mekkah. Allah menitipkan pengasuhan 6-8 tahun kepada Abdul Muthollib. Dia mengajarkan kebesaran dan kepemimpinan pada Muhammad kecil.

# Leadership utk usia 6-8 thn.
Bagaimana mengajarkannya ? Abdul muthollib memiliki kursi kebesaran disamping Mekkah, tidak ada yang berani mendudukinya, bahkan anak-anaknya sekalipun.
Tapi ketika Muhammad kecil naik ke kursi tsb, dikatakan jika untuk anak yang ini biarkan, karena kelak dia akan jadi pemimpin besar.

# Seni menjadi nenek kakek mengajarkan leadership. Nabi saw calon orang besar, maka sejak kecil disiapkan sebagai orang besar.

✳ Abu Thalib, mengajarkan life skill berdagang ke Nabi saw kecil. Berdagang ke Syam di usia kecil. Perjalanan 2000km, perjalanan lama yang diisi dengan berinteraksi dengan para pedagang, "ngasah kuping" dengan cara mendengarkan obrolan para pedagang (harga, kualitas barang dll).

Referensi tulisan dan video:

–waza.wordpress.com
–Facebook Okina Fitriani
–Elly risman muda, fitrah seksualitas, https://iinchurinin.wordpress.com/2017/10/21/fitrah-seksualitas-anak-bu-elly-risman/
–Ustadz harry santosa, kulwapperan ayah dalam pendidikan, https://nakindonesia.wordpress.com/2017/05/01/kulwap-peran-ayah-dalam-pendidikan/
–https://fc4pentingers.wordpress.com/2016/05/01/manajemen-pengasuhan-single-parent-terhadap-kesuksesan-anak/
–http://www.ibujerapah.com/2017/10/singleparenting-tentang-sosok-ayah.html
–https://youtu.be/mUirnWqWnRs

Diskusi tanya jawab

Pertanyaan:
1. Hamba Allah:
Yg ingin sy tanyakan..
Bagaimana sikap seorang ibu dalam mengajarkan: fitrah seksualitas pada anak laki-lakinya yg berusia 5 dan 3 tahun..  jika sudut pandang swaminya / ayahnya anak2, hanya berpikir kalau tugas dia hanya 1 yaitu Mencari nafkah.

Sedangkan anak jg kurang dekat dg ayahnya.. Kalau anak nangis / bertengkar, ayah lebih memilih keluar dr rumah.

Apa si ibu tetap berusaha sendiri dalam mengajarkan semua fitrah pada anak2?

Atau cari sosok lain, seperti pak Ustadz misalnya untuk mengajarkan anak2? 
Makassih ya teh..

Jawab

Ibu atau seorang istri  perlu menjalin komunikasi  produktif yang baik secara dua arah dengan kondisi hati suami yg sedang tenang.  Dari hati ke hati,  di ingatkan kembali  visi misi keluarga,  yujuan pernikahan nya apa,  strategi nya dalam pengasuhan anak seperti apa.. bila suami atau sosok ayah blm bisa diajak diskusi dan belum menunjukkan perubahan seorang ibu/istri bersabar dan tetap memberikan kesan yang baik atau lisan yang baik sosok ayah dihadapan anak-anak.

Sambil menunggu jawaban dr bun @⁨+62 857-9484-5071⁩ , sy jg coba menjawab pertanyaan pertama: jawaban sy sama seperti pendapat bu @⁨+62 818-0706-4409⁩ yg sedang menyusui anaknya, bahwa:
Kalau menurut bu ayu perlu ada komunikasi dua arah dengan kondisi hati suami yg sedang tenang. Harus disadarkan tujuan pernikahan dan kehadiran anak-anak, agar ikut andil peduli dalam pengasuhan,namun bila suami atau sosok ayah blm bisa diajak diskusi dan belum menunjukkan perubahan seorang ibu/istri bersabar dan tetap memberikan kesan yang baik atau lisan yang baik sosok ayah dihadapan anak-anak.

Tambahan juga,  ketika anak dalam kondisi tenang, sehat, bersih, dan tidak rewel untuk sering didekatkan kepada ayahnya. Ajaklah anak untuk ikut menyambut kehadiran ayahnya sepulang dari kantor dan mengantarkannya keluar setiap akan meninggalkan rumah. Ajaklah dia bersama suami untuk berbagi suka dan tertawa di waktu senggang.

Ajaklah suami dan anak untuk bersilaturahim ke kerabat dan sahabat yang suaminya sangat dekat dan perhatian kepada anak-anaknya. Mudah-mudahan contoh aplikatif dari kaum ayah yang memiliki perhatian dan sayang kepada anak akan  menjadi referensi bagi suami untuk melakukan perubahan-perubahan di dalam dirinya, sehingga bisa menjadi ayah yang baik bagi anaknya.

Pertanyaan

Keponakan saya sejak bayi sudah jauh dr kedua orang tuanya krn bekerja, hanya tinggal bersama nenek. Sekarang usia 11 bulan. Apakah kondisi seperti itu otomatis fitrah seksualitas anak tidak berkembang?

Mengingat kebutuhan anak 0-2 thn ada proses menyusu, usia 3-6 hrs dekat dg kedua org tua, dsb.

Jawab

Saya bantu jawab ya bunda, semoga dititipkan neneknya tidak berlangsung lama ya, karena ini pngalaman dari sepupu sy yang sejak umur 3 bulan dititipkan ibu mertua karena kedua orang tuanya bekerja dan berujung perpisahan, akhirnya sampai sepupu sekolah hingga kuliah, anaknya jd minder, kurang percaya diri, dan ada protes dijiwanya pada kedua orang tuanya. Saran aja, kedua orang tuanya juga harus disadarkan peran orang tua, agar tidak lepas tanggung jawab, dan diingetin pertanggung jawaban nanti. Dan kasian juga si nenek, karena secara fisik sudah menurun juga untuk mengurus cucu. Harus ada pihak ketiga yang membantu mengingatkan orang tuanya, bisa dari pihak keluarga.

Saya mencoba menambahkan ,  wanita
bekerja yang sudah memiliki anak umumnya perlu memakai jasababysitter. Hal itu guna membantu dia untuk menjaga anak saat sedang bekerja. Namun tak sedikit dari mereka yang menyerahkan semua urusan anak terhadap orang kepercayaannya tersebut. Padahal mau anak dititipkan kepada nenek, kakek, maupunbabysitter, peran ibu tetap tak bisa digantikan. Mengapa?

"Jadi mendelegasikan itu berarti membantu merawat anak kita bukan berarti semuanya yang ngurus orang yang kita delegasikan seperti suster, pembantu, atau nenek," jelas Dr Rose Mini Adi Prianto, M. Psi, seorang Psikolog Anak  di  Jakarta.

semua keperluan anak bukan nenek atau babysitter yang menentukan, tapi ibunya sendiri. Misalnya, sebelum berangkat kerja seorang ibu harus sudah mencatat jadwal makan si kecil serta makanan apa yang harus diberikan. Tidak cuma itu saja, kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak juga harus sudah diatur oleh sang ibu.

Sebagai contoh, anak masih balita dan perlu melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut harus sudah diatur oleh ibu, seperti bermain sepeda atau mainan lain yang membantu anak belajar. Saat pulang kantor, ibu perlu mengecek apa anak melakukannya.

"Kalau misalkna nanti kita pulang dari kantor kita harus tahu dia dapat nggak apa yang dia butuhkan. Misalnya anak ini males banget bergerak, kita buat program hari ini adek harus main sepeda," ujar Romi mencontohkan.

Asisten rumah tangga atau nenek tidak memiliki hak untuk mengerjakan tanggung jawab itu. Mereka hanya bertugas mengawasi anak saat orangtua tidak ada di rumah. Semua kegiatan babysitter harus berada di bawah pengawasan orangtua karena tugas utama seorang ibu adalah bertanggung jawab terhadap anak dan suami. 

"nenek itu hanya mengawasi dan memberikan eksekusi waktu orangtuanya nggak ada. Mengajak bermain, tidak sepenuhnya tanggung jawab suster, asisten, nenek, untuk melakukan sesuatu tanpa sepengetahuan orangtuanya karena orangtua yang bertanggung jawab,"

"Kalau misalnya kita mesti bekerja maka kita memang perlu orang yang merawat anak kita. Tetap saja tanggung jawab mendidik dan merawat anak ke Barak dan ibu sehingga tidak bisa didelegasikan,"

Karena ini semua akan berpengaruh pada masa depan anak.

http://davieragrolier.wagomu.id/e47531.html

Ada media edukasi nya

https://youtu.be/uZGotxPTU8c

Alhamdulillah tercerahkan sudahh...

#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsayiip
#membangkitknfitrahseksulitasanak

Sabtu, 13 Januari 2018


Tantangan hari ke 9

🍓 *MATERI PRESENTASI* 🍓
🌸 *KELOMPOK 6* 🌸

*Pendidikan Fitrah Seksualitas Anak dalam Islam*

Pendidikan seksual pada anak sangat penting, karena akhir-akhir ini gencar promosi pendidikan seks di sekolah-sekolah yang acuan dasarnya jauh dari nilai-nilai islam. Banyak cara penyampaian pendidikan seks mengacu pada apa yang dipraktikkan di negara Barat yang tentunya berbeda dengan pendidikan seks dalam islam.

*Tujuan pendidikan seksual di sebagian negara-negara Barat* adalah:

✅ *Menekankan pentingnya kesetiaan terhadap pasangan.*

Definisi pasangan menurut mereka tidak hanya suami dan istri, tapi juga pasangan satu rumah yg tidak diikat dengan pernikahan (kumpul kebo). Bahkan ada yang sampai sudah punya anak banyak baru menikah.

✅ *Menghindari kehamilan di usia remaja.*

Menurut mereka boleh remaja berhubungan seksual asalkan tidak sampai hamil. Makanya perzinaan antara siswa siswi di barat itu biasa.

✅ *Mampu menghindarkan hubungan seks apabila tidak diinginkan* walaupun bukan dengan pasangan sah.

✅ *Menghindari seks yang tidak aman* (yang tidak mengidap penyakit menular).

Sedangkan *Tujuan pendidikan seksual menurut Islam* adalah _menjaga keselamatan, kehormatan, dan kesucian anak-anak kita._ Bagaimana anak yang lahir dalam keadaan suci, selamat dan terhormat bisa tetap suci, selamat dan terjaga kehormatannya.

Fitrah seksualitas adalah _bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bersikap sesuai dengan fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati._

Agar keselamatan, kehormatan dan kesucian anak dapat terjaga, maka dibutuhkan *pendidikan fitrah seksualitas* agar anak:

1. mengerti identitas seksualnya

2. mengenali peran seksualitas yang ada pada dirinya

3. mengajarkan anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual.

Berikut adalah beberapa cara menerapkan pendidikan fitrah seksualitas pada anak:

📌 *Memberi nama yang baik untuk anak.*

Allah itu indah dan menyukai keindahan. Diantara keindahan ialah memberikan nama yang baik dan tidak memberikan nama yang mengandung makna buruk. Memberikan nama sesuai dengan jenis kelamin laki – laki atau perempuan. Menghindari pemberian nama yang membuat keragu- raguan atau yang mempunyai makna ganda.

📌 *Mengajarkan toilet training kepada anak.*

HR Ahmad mengatakan bahwa ada bayi perempuan yang mengompol saat sedang berada dipangkuan Nabi. Kemudian Nabi tidak merasa tergangu dengan kejadian tersebut, melainkan Nabi meminta air dan langsung menyipratkannya kebagian yang terkena kencing tersebut. Anak usia 1 tahun sudah dapat diberikan penjelasan tentang cara toilet trainning yang benar. Setiap sebelum tidur dan sesudah bangun tidur dibiasakan untuk ke toilet dan anak dibiasakan untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan ketika akan buang air kecil dan buang air besar. Orangtua dapat melihat gerak – gerik anak ketika akan akan buang air kecil dan buang air besar, sehingga dapat langsung menuju toilet.

📌 *Mengkhitan dan Mendidik menjaga kebersihan alat kelamin.*

Abu Hurairah berkata : fitrah itu ada lima yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur kumis, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak. Mengajari anak untuk menjaga kebersihan alat kelamin selain agar bersih dan sehat sekaligus juga mengajari anak tentang najis. Anak juga harus dibiasakan untuk buang air pada tempatnya ( _toilet training_ ). Dengan cara ini akan terbentuk pada diri anak sikap hati-hati, mandiri, mencintai kebersihan, mampu menguasai diri, disiplin, dan sikap moral yang memperhatikan tentang etika sopan santun dalam melakukan hajat.

📌 *Menanamkan rasa malu pada anak*

Rasa malu harus ditanamkan kepada anak sejak dini. Jangan biasakan anak-anak, walau masih kecil, bertelanjang di depan orang lain; misalnya ketika keluar kamar mandi, berganti pakaian, dan sebagainya. Dan membiasakan anak untuk selalu menutup auratnya serta idak diperkenankan mandi bersama anak.

📌 *Mengajarkan Adab Meminta Izin*

Salah satu etika yang diajarkan dalam Islam untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Adab minta izin: ketika anak ingin masuk ke dalam kamar orangtua nya / kamar kakaknya / rumah orang lain maka harus dimulai dengan salam lalu baru minta izin masuk. Maksimal sampai 3x kemudian sebaiknya pulang. Etika meminta izin dibahas dalam Surat An-Nuur Ayat ke 27. Salah satu tujuan meminta izin adalah untuk menjaga pandangan mata.

Orangtua ketika berada di kamar biasanya ibu pakaiannya tidak lengkap misal hanya pakai daster yang diatas lutut. Apabila kita punya anak laki-laki kemudian sering melihat pakaian ibunya terbuka akan mempengaruhi kecenderungan seksual anak kita. Walaupun itu tidak disengaja. Rasulullah bersabda dalam Hadits riwayat Bukhari dan Muslim: "Sesungguhnya meminta izin itu diberlakukan dalam rangka untuk menjaga pandangan mata."

Pandangan mata yang tidak sengaja itu dihindari. Dijaga semaksimal mungkin. Kalau di rumah kita tidak bisa menjaga pandangan mata anak kita apalagi di luar rumah. Maka dari itu kita sendiri harus bisa menjaga aurat kita di hadapan anak kita dan ajarkan adab meminta iziin.

📌 *Mendidik anak agar selalu menjaga pandangan mata*

Telah menjadi fitrah bagi setiap manusia untuk tertarik dengan lawan jenisnya. Namun, jika fitrah tersebut dibiarkan bebas lepas tanpa kendali, justru hanya akan merusak kehidupan manusia itu sendiri. Karena itu, jauhkan anak-anak dari gambar, film, atau bacaan yang mengandung unsur pornografi dan pornoaksi. Dalam Riwayat Ibnu Khuzaimah disebutkan bahwa Rasullullah saw bersabda : keponakanku, pada hari ini, siapa yang menundukkan pandangan matanya dan memelihara kemaluan dan lisannya, dosa – dosanya akan diampuni.

📌 *Latihlah anak untuk menutup aurat*

Aurat aslinya dari bahasa Arab. Kata aurat artinya secara bahasa: sesuatu yang tercela kalau kelihatan. Sehingga orang yang kelihatan auratnya merasa malu. Adapun dalam istilah fiqih aurat artinya adalah anggota badan yang tidak boleh ditampakkan lelaki atau perempuan kepada orang lain. Rasulullah bersabda "tidak boleh laki laki melihat auratnya sesama laki laki dan tidak boleh wanita melihat aurat sesama wanita". (HR Muslim)

Laki laki melihat aurat nya laki laki saja tidak boleh apalagi melihat auratnya perempuan. Begitu juga sebaliknya. Hal ini akan membahayakan. Kekeliruan orang orang bahwa laki laki boleh melihat aurat laki laki dan perempuan boleh melihat aurat perempuan. Padahal hal tsb tidak dibolehkan karena akan menimbulkan hal yang membahayakan.

*Dari aturan ini seandainya dipraktekkan maka kita akan bisa dengan izin Allah membendung gerakan LGBT.*

Ketika aturan Islam tidak dipraktekkan maka LGBT bisa terjadi. Seringkali awal laki2 suka dengan laki2 dan perempuan suka dengan perempuan adalah ketika mereka melihat aurat terbuka sesama jenisnya. Entah itu di kolam renang atau di kamar mandi atau di tempat yang lain. Dianggap hal itu biasa padahal Nabi melarang. Ketika hal itu biasa lama lama ada ketertarikan sesama jenis. Awalnya normal karena disuguhi pemandangan itu setiap hari jadi tidak normal, sampai bisa tidak suka dengan lawan jenisnya. Hal inilah yang dibidik propaganda LGBT.

Yang namanya batasan aurat hanya ada di diri manusia, tidak berlaku pada binatang. Ketika binatang melakukan hubungan biologis akan dia lakukan di tempat umum. Kebiasaan itu mulai menulari manusia. Di sebagian negara barat sudah menjadi hal yang biasa (sumber: info dari teman ustadz Abdullah Zaen dari negara barat). Maka manusia tidak boleh seperti binatang. Manusia diberi rasa malu di dalam hati. Seandainya manusia menghilangkan rasa malu dalam dirinya maka ia akan seperti binatang atau bahkan lebih parah dari binatang.

Untuk menentukan bagian tubuh yang boleh diperlihatkan dan tidak boleh diperlihatkan sudah ditetapkan oleh Allah. Laki laki dengan perempuan dibedakan batas auratnya. Para ahli fiqih menjelaskan bahwa anak yang dibawah usia 7 tahun aslinya belum wajib untuk menutup aurat. Namun sejak kecil dibiasakan menutup aurat sehingga ketika sudah biasa menutup aurat ketika dewasa. Pembiasaan dari kecil itu dianjurkan. Mereka yang sudah besar tidak menutup aurat itu rata-rata karena semasa kecilnya tidak dibiasakan menutup aurat. Baik bapak-bapak maupun ibu-ibu.

Karena sifatnya anjuran maka pembiasaannya tidak boleh pakai kekerasan atau paksaan. Sehingga kurang tepat anak balita dia berangkat sekolah pakai kerudung, di tengah jalan di lepas kemudian orangtua nya memarahinya. Itu kurang tepat karena memang belum ada kewajiban menutup aurat.

Kapan anak diwajibkan menutup aurat? Kalau usianya sudah 10 tahun ke atas. Apalagi perempuan. Fungsi pertama menutup aurat adalah menjadi identitas: kita adalah muslim/muslimah. Fungsi kedua adalah melindungi dari pelecehan seksual. Pelecehan seksual terjadi karena ada sebabnya yaitu adanya yang membuka aurat. Hal ini dibahas dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 59.

📌 *Memisahkan tempat tidur anak dan Melarang Anak Tidur Telungkup*

Ketika anak berusia 10 tahun, naluri seksualnya mulai tumbuh. Anak harus diperlakukan secara hati – hati dengan menangkal semua penyebab kerusakan, penyimpangan dan dekadensi moral. Rasulullah bersabda : Perintahkan anak – anak kalian mengerjakan sholat bila telah menginjak usia tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkannya bila telah berusia sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka. Apabila seseorang diantara kalian menikahkan budaknya atau pelayannya, janganlah ia melihat aurautnya karena sesungguhnya bagian dibawah pusar sampai lututnya termasuk aurat. Anak usia 10 tahun tidak semestinya dibiarkan tidur daam satu kasur. Tapi masing – masing harus tidur terpisah dari yang lain. Hal inilah yang menjadi tuntunan pemisahan sebagai wujud ketaatan terhadap perintah Nabi. Dalam HR Abu Dawud meriwayatkan bahwa Rasullullah melarang kita untuk tidur tengkurap/ telungkup karena merupakan cara tidurnya orang yang dimurkai Allah. Menurut riwayat lain disebutkan bahwa tidur telungkup adalah cara tidurnya ahli neraka. Tidak diragukan lagi bahwa tidur telungkup dapat menimbulkan pergesekan yang tercela, membangkitkan birahi dan menggugah naluri seksual.

📌 *Jauhkan dari ikhtilat: campur baur antara laki laki dengan perempuan yang bukan mahramnya*

Di zaman ini ikhtilat sudah sangat umum terjadi. Di sekolah, di kantor, di kampus, pusat perdagangan sampai dengan angkutan umum hampir semua ada campur baur laki-laki dgn perempuan. Hal tsb dianggap biasa di negeri kita.

Bahkan sejak ketika sekolah dasar diminta duduk sebangku antara laki2 dan perempuan. Kemudian kerja kelompok juga campur. Tradisi semacam ini diperparah ketika masyarakat bersikap tidak peduli. Tidak peduli karena ketidaktahuan mereka. Padahal sesuatu yang umum dilakukan itu belum tentu benar.

Seringkali apabila laki2 atau perempuan bertemu itu tergoda oleh syaithan. Sudah bawaan bahwa laki2 suka dengan perempuan. Bukan berarti sesuatu yang wajar itu diumbar sebebas bebasnya. Halal kalau sudah ada ikatan resmi yaitu pernikahan. Banyak terjadi kasus perzinaan di luar nikah itu salah satu pemicunya karena adanya campur baur antara laki2 dan perempuan.

📌 *Menjelaskan hakikat Mahram*

Banyak yang belum menjelaskan hal ini ke anak karena orangtuanya belum paham. Muhrim berbeda dengan mahram. Muhrim: orang yang berihram (orang yg akan menunaikan umroh atau haji). Sedangkan mahram adalah kerabat yang haram untuk dinikahi selamanya. Boleh berjalan bersama selama tidak ada fitnah yang timbul.

Harus dijelaskan kepada anak: "apakah mahram itu?".

Yang termasuk mahram:

*Pertama:* ayah kandung, kakek kandung dan seterusnya ke atas. Sehingga ketika ada seorang anak perempuan ingin berpergian jauh maka hendaknya ditemani salah satu mahram: ayah kandungnya/ kakek kandung dst.

*Kedua:* bapak kandung suami (mertua), kakek kandung suami dan seterusnya ke atas.

*Ketiga:* anak kandung sendiri (lahir dari rahimnya sendiri), anak kandung suami (anak tiri).

*Keempat:* saudara kandung dan anak anak mereka. Anak saudara seayah atau saudara seibu.

Ketika anak kita bergaul dengan saudara-saudaranya ajarkan mana yang mahram dan yang bukan mahram. Karena mohon maaf di Indonesia persaudaraan itu akrab sekali tapi tidak semuanya mahram untuk anak kita.

Termasuk yang tidak diperbolehkan wanita berpergian jauh tidak ditemani dengan mahram. Ketika ada larangan tentu ada maslahatnya. Tidak boleh seorang laki2 berduaan dengan seorang wanita yang bukan mahram. Maka dari itu kita harus menjelaskan tentang mahram ini ke anak.

*Referensi*:

1. Video kajian Ustadz Abdullah Zein,MA tentang pendidikan seksual anak 1-6 (Yufid TV)

Link kajian:
https://m.youtube.com/results?q=pendidikan%20seksual%20anak%20ustadz%20abdullah%20zaen&sm=3

2. http://www.ummi-online.com/membangkitkan-fitrah-seksualitas-pada-anak-bagian-2.html

3. Lely Camelia, Ine Nirmala. Penerapan Pendidikan Seks Aanak Usia Dini Menurut Perspektif Islam (Upaya pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak usia dini melalui penerapan pendidikan seks dalam perspektif sunnah Rasul).

https://jurnal.umj.ac.id/index.php/YaaBunayya/article/view/1720

------

Oleh:
*Kelompok 6*
*Kelas Bunda Sayang BCCG*
Ellyana Setiadi
Eulis Fatma
Lusi Mulyantini
Nana Aprilia
Tina Herlina

Diskusi tanya jawab

Izin menjawab pertanyaan teh Atikah ya,,

definisi dekat ini bisa maknanya luas, jika kondisinya LDM walau mungkin tidak setiap hari bertatap muka, tapi ayah bisa menjalin komunikasi intens dengan anaknya misal via telpon, obrolan ringan sambil menyelipkan tentang fitrah seksualitas

Jawab

Sbagaimana qta tahu bahwa Nabi Muhammad SAW sdh menjadi yatim sejak dalam kandungan, sdh pasti ketika bliau lahir, bliau blm pernah melihat secara lgsg wajah ayah beliau (Abdullah), tapi dalam masa pertumbuhannya (masa kecilnya/remajanya) beliau diasuh oleh kakek dan pamannya. Sehingga masih ada sosok seorang laki2 (seperti seorang bapak) yg dekat dg beliau.. pertanyaan sy: anak sy 2 jagoan: yg sulung beberapa bulan lagi usia 7th, yg secara psikologi mnurut bu elly risman usia 7-12th hrs didekatkan dg ayahnya. Nah, sedangkan sy dan abi nya anak2 LDM, bagaimana cara mengoptimalkan pendidikan fitrah seksualitas ini? sementara abinya pulang sebulan sekali (walaupun komunikasi intens jarak jauh)

Caranya supaya tetap melibatkan ayah dalam pendidikan fitrah seksual:  dari beberapa materi diatas mulai diajarkan perlahan dibuat seolah olah sebagai tantangan yang diberikan ayahnya dan harus sudah bisa dilakukan oleh anak ketika ayahnya pulang..

Misal target pertama: menanamkan rasa malu pada anak. Yaitu tidak bertelanjang di depan orang lain. Atau apabila anak ibu sudah bisa hal tsb bisa ditantang poin yg lain seperti adab meminta izin. Ibu di rumah sebagai pengajar utama bagi anak.

Ketika malam hari ayah bisa menanyakan via video call bagaimana pelajaran ttg adab meminta izin yg diajarkan ibunya? Ayah disini sebagai pengontrol dan dilibatkan sehingga tetap kompak mendidik anak walaupun LDM.

Misal dengan kalimat pembuka: "nak, ibu diminta ayah untuk menyampaikan kepada kamu bahwa kamu memiliki PR dari ayah yang harus kamu laporkan nanti ketika ayah pulang..." PR nya adalah pembiasaan menerapkan poin2 pada materi yg diberikan diatas tadi 😁

Alhamdulillah,, terimakasih jawabannya bu nana,, tapi sbnrny tidak semudah prakteknya... karna bgini misalnya: anak2 itu mau solat di mesjid/musola hanya ketika ada abinya. Ketika tdk ada, mereka tidak mau ke musola tapi ikut solat dg sy di rumah, nah yg sulit sy jelaskan ketika sy haid, sdh pasti sy tidak solat, tpi coba sy jelaskan sebisa sy.

Berulang-ulang memberikan imagi2 mengenai kecintaan Allah pada muslim yg mau melangkahkan kakinya ke masjid beserta pahala yg bisa didapat. Memang akan butuh waktu yg tidak sebentar, tp dengan sounding yg Berulang-ulang semoga bisa membuat fitrah keimanan anak semakin bertambah...

Alhamdulillah dapet materi menambahkan wawasan lagi..

#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsayii
#membangkitkanfitrahseksualitasanak

Jumat, 12 Januari 2018

Tantangan hari ke 8 kelompok 2

Materi yang sangat berbobot kaya akan wawasan

*PENTINGKAH MEMBANGKITKAN FITRAH SEKSUALITAS ANAK?*

*A. Rusaknya Fitrah Seksualitas Anak karena Pornografi dan Perilaku Seksual Menyimpang*

Perilaku seksual menyimpang menjadi fenomena yang berkembang dalam masyarakat. Fenomena ini bahkan menjadi menarik dikaji dalam berbagai sudut pandang dan keilmuan. Eksistensi mereka seolah-olah menginginkan untuk dianggap ada dan dihargai dalam masyarakat. Pencegahan perilaku penyimpangan seksual harus diawali dari lingkungan keluarga. “Rumah – Sekolah – Lingkungan – Peer Group – Media – Masyarakat – Negara” merupakan mata rantai yang secara bersama-sama bertanggung jawab terhadap hadirnya permasalahan perilaku seksual menyimpang di masyarakat, khususnya pada anak. Dan salah satu ancaman berbahaya bagi anak di era digital ini adalah pornografi.

Pornografi merupakan perilaku seksual menyimpang,  yaitu memenuhi kebutuhan seks dengan melihat gambar porno, cabul, atau membaca cerita-cerita porno.

Di Indonesia ini ada 90 juta lebih anak dan remaja berusia 0-19 tahun. Mereka adalah _digital native_ atau penduduk dunia digital, yaitu generasi yang dari sejak kecil terbiasa dengan kecanggihan teknologi digital. Namun kondisi umum anak & remaja tersebut saat ini dalam kondisi yang memperihatinkan.

Mereka adalah anak-anak yang mengalami *BLAST* (Bored-Bosan, Lonely-Kesepian, Angry-Marah, Afraid-Takut, Stress-Stres, Tired-Lelah). Mereka dipaksa mampu baca tulis hitung sejak usia sangat kecil, perhatian orangtua hanya pada pelajaran semata, beban pelajaran sangat berat, belum lagi jika mengalami kekerasan di sekolah. Mereka kesepian, tidak tahu harus curhat pada siapa, wajar jika anak merasa stress. Akhirnya mereka mencari kegiatan yang membuatnya senang dan kebanyakan mereka menghabiskan waktunya dengan handphonenya. Handphone telah menjadi orangtua pengganti bagi mereka.

Rata-rata mereka menggunakan handphone 9 jam/hari, melihat isi dunia internet  yang baik maupun yang buruk dan tidak terbatas jumlahnya. Diantaranya juga ada gambar, tulisan, atau video yang sengaja disebarkan pebisnis pornografi.

John Jarmer, mantan politisi dan mantan letnan gubernur California, yang juga mengepalai the Lighted Candle Society (organisasi yang memerangi pornografi di Amerika) mengatakan pebisnis pornografi mengincar anak-anak BLAST sebagai target sasaran mereka. Saat belum ada internet, pornografi ibarat makanan beracun. Kita akan keracunan, jika memakannya. Tapi kini, internet menjadikan pornografi sebagai virus, yang dapat bergerak memperbanyak diri tanpa terkendali, sehingga dapat menyerang dari segala arah.

Penelitian Yayasan Ibu & Buah Hati, tahun 2014, mendapatkan hasil : 92 dari 100 orang anak kelas 4, 5, 6 SD telah melihat pornografi.

Kita mengira anak akan cepat melupakan apa yang dilihatnya, padahal otak mereka seperti spons, mereka akan mengingat apa yang mereka lihat meski hanya sekilas. Sayangnya bagian otak anak yang mampu membedakan baik dan buruk belum berkembang sempurna, akibatnya anak akan menganggap apa yang dilihatnya sebagai sesuatu yang wajar. Tidak tahu mana yang bisa ditiru dan mana yang harus diabaikan. Maka ketika melihat pronografi, anak akan cenderung menirunya. Karena fungsi pertimbangan yang belum sempurna, mendorong anak akan melakukan sesuatu berdasarkan keinginan semata. Inilah sebabnya pornografi internet menjadi jauh lebih berbahaya. Anak akan rentan dengan kasus penyimpangan fitrah seksualitas lainnya, baik sebagai pelaku maupun sebagai korban. Jadi, pornografi dalam hal ini menjadi pintu masuk penyimpangan perilaku seksual dan kejahatan lainnya.

Perilaku seksual menyimpang lainnya menurut Surtiretna (2001) dan beberapa literatur lain selain pornografi, adalah:
1. Perzinaan
2. Perkosaan
3. Pelacuran
4. Masturbasi
5. Homoseksual, termasuk Lesbianisme
6. Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil
7. Sodomi
8. Sadomasokisme
9. Ekshibisionisme
10. Voyeurisme
11. Fetishisme
12. Bestially
13. Insectus
14. Necrophilia / Necrofil
15. Frotteurisme / Frotteuris
16. Gerontophilia
17. Transvetisme
18. Troilisme
19. Zoophilia

Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang memiliki perilaku seksual menyimpang. Sebagian ahli berpendapat bahwa kelainan perilaku seksual disebabkan oleh faktor psikologis atau kejiwaan, trauma masa kecil, seperti pelecehan seksual, kelainan saraf di otak, dan lingkungan pergaulan. Selain itu juga akibat rendahnya keimanan dan ketakwaan, minimnya pemahaman agama, dan salah asuhan.

Dalam kasus pornografi, ada beberapa penyebab mengapa anak bisa terjebak jeratan pebisnis pornografi adalah :
*1. Keringnya hubungan orangtua dengan anak*
*2. Kurangnya sensitivitas orangtua terhadap pornografi.* 
Tidak ada aturan ketika memberikan gadget pada anak pun tidak berpesan bahwa dengan manfaat yang sangat banyak dari gadget, ada juga bahaya yang dapat merusak otak, sehingga tidak mengingatkan anak untuk menjaga matanya dari hal-hal yang membahayakan.
*3. Kebiasaan orang dewasa menganggap pornografi sebagai humor.*

Sedangkan menurut Waskito (1993: 29), penyebab perilaku seksual menyimpang pada remaja adalah :
*1. Faktor intern, meliputi kelainan fisik sejak lahir, kelainan pengaruh obat, dan problem emosional*
*2. Faktor ekstern, meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sosial, dan lingkungan sekolah*

*_Lalu, bagaimana agar anak-anak kita terhindar dari kasus penyimpangan fitrah seksualitas ini, baik sebagai pelaku maupun sebagai korban?_*

*B. Pentingnya Membangkitkan Fitrah Seksualitas Anak Sejak Dini*

Setiap anak lahir dengan fitrahnya masing-masing. Tugas orangtua adalah membangkitkan fitrah yang dimiliki anak, agar fitrah-fitrah tersebut mampu berkembang optimal.

Fitrah seksualitas adalah bagaimana seseorang berpikir, merasa dan bersikap sesuai dengan fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati. Pendidikan fitrah seksualitas tentu berbeda dengan pendidikan seks.

Ada tiga tujuan utama yang ingin dicapai pada pendidikan fitrah seksualitas ini, yaitu :
1. Membuat anak mengerti tentang identitas seksualnya. Anak bisa memahami bahwa dia itu laki-laki ataupun perempuan sejak berusia tiga tahun. Orangtua mengenalkan organ seksual yang dimiliki Ada baiknya dikenalkan dengan nama ilmiahnya, misalnya vagina pada perempuan atau penis pada laki-laki. Mengapa harus nama ilmiah? Ini menghindarkan pada pentabuan.

2. Mengenali peran seksualitas yang ada pada dirinya. Anak mampu menempatkan dirinya sesuai peran seksualitasnya, seperti cara berbicara, cara berpakaian atau merasa, berpikir dan bertindak, sehingga anak akan mampu dengan tegas menyatakan "saya laki-laki" atau "saya perempuan".

3. Mengajarkan anak untuk melindungi dirinya dari kejahatan seksual. Ketika anak sudah lancar berbicara dan mulai beraktivitas dengan peer groupnya di luar rumah, maka orangtua perlu mengajarkan tentang area tubuhnya yang tidak boleh dipegang oleh orang lain, kecuali untuk pemeriksaan atau untuk dibersihkan. Hanya orangtua ataupun dokter yang boleh memegang area pribadi ini. Ada empat area pribadi, yaitu anus, kemaluan, payudara dan mulut.

*_Bagaimana cara menerapkan pendidikan fitrah seksualitas?_*

Pendidikan fitrah seksualitas diterapkan sesuai tahap usia anak. Membangkitkan fitrah seksualitas anak bisa dimulai sejak mereka dilahirkan. Pada framework pendidikan berbasis fitrah, membangkitkan fitrah seksualitas pada anak berbeda menurut tahap usia anak masing-masing.fitrah seksualitas ini harus dididik dan ditumbuhkan dengan sebaik-baiknya melalui kelekatan yang mendalam bersama para orangtuanya sejak tahapan usia 0 sampai aqilbaligh di usia 15 tahun. (Sesuai dengan yang sudah dijelaskan oleh kelompok selanjutnya)

Kelekatan yang baik dari ayah dan ibu inilah yang kelak menumbuhkan fitrah seksualitasnya dengan paripurna dan berjalan sebagaimana perannya, yaitu menjadi lelaki dan ayah sejati bagi anak laki-laki, serta menjadi perempuan dan ibu sejati bagi anak perempuan. Fitrah seksualitas yang tumbuh baik secara tahapannya dipandu agama yang fitri akan membuat mereka kelak beradab pada pasangan dan keturunannya.

Seiring semua itu, kepercayaan orangtua dengan memberi ruang bagi ego anaknya ketika anak-anak, juga peran strategis ayah yang penting memberikan suplai "ego" kelak akan menumbuhkan fitrah individualitasnya dan fitrah sosialitasnya, yang memberi kemampuan yang baik dalam kepercayaan diri dan bersosial di masyarakatnya untuk tidak mudah menjadi pelaku atau korban bully maupun pelecehan seksual.

*_Wahai ayah-bunda, mari lindungi anak kita dari bencana pornografi dan kejahatan seksual dengan mendidik dan membersamai ananda dengan penuh cinta. Bersabarlah karena kita hanya memiliki waktu selama 14 tahun, mendidik sesuai fitrah._*

*_Menyelamatkan satu orang anak = menyelamatkan kemanusiaan._*

Referensi :

1. Video Kerjasama Kementrian Sosial, Yayasan Kita dan Buah Hati, serta Gerakan SEMAI2045 dalam Rangka Memerangi Pornografi dan Kejahatan
2. Harry Santosa. Fitrah Based Education. Yayasan Cahaya Mutiara Timur. 2017
3. Watiek Ideo, Aku Anak Pemberani 1
4. Eko Harsono. Predator Anak dan Fitrah Seksualitas dari: https://www.google.co.id/amp/s/ekoharsono.wordpress.com/2017/07/24/predator-anak-dan-fitrah-seksualitas/amp/
5. http://jeffy-louis.blogspot.com/2011/01/penyimpangan-perilaku-seks-dan-gangguan.html
6. http://www.wivrit.com/2013/11/13-macam-penyimpangan-seksual.html#ixzz53ZQMqSsp

Dan dari materi yang berbobot ini terjadilah diskusi yg cukup berbobot juga

Seperti ini

Ada yang minta di jelaskan beberapa istilah dari materi yang ada

1. Perzinaan

Perzinaan adalah hubungan seksual antara dua orang yang bukan suami-istri, baik dilakukan oleh jejaka dengan dara atau orang-orang yang sudah berumah tangga untuk memuaskan dorongan seksual sesaat. Perzinaan ini dilakukan untuk memperoleh tambahan kepuasan seks yang tidak terpenuhi.

2. Perkosaan

Tindakan menyetubuhi seorang wanita yang bukan isterinya dengan kekerasan atau ancaman kekerasan. Dalam bahasa Inggris perbuatan tersebut dinamakan rape yang berasal dari bahasa latin rapere, yakni “mengambil sesuatu dengan kekerasan”.

3. Pelacuran

Pelacuran adalah penyediaan pelayanan hubungan seks dengan imbalan uang atau hadiah-hadiah, disebut sebagai hubungan seks di luar perkawinan karena terjadi hubungan seks antara orang yang tidak terikat oleh perkawinan. Pelacuran bisa dilakukan secara sendiri-sendiri atau dengan perantara orang lain dengan perjanjian prosentase tertentu.

4. Pornografi
Pornografi adalah memenuhi kebutuhan seks dengan melihat gambar porno, cabul, atau membaca cerita-cerita porno.

5. Masturbasi

Masturbasi (biasa disebut juga onani atau rancap) adalah pemenuhan dan pemuasan kebutuhan seksual dengan merangsang alat kelamin sendiri dengan tangan atau alat-alat mekanik.

6. Homoseksual
Homo berarti sama, sejenis atau satu golongan. Homoseksual adalah orang yang merasakan atau hanya tertarik dengan jenis kelamin yang sama. Definisi homoseksual tidak hanya diberlakukan untuk laki-laki, tetapi juga untuk perempuan. Di masyarakat, istilah lesbianisme lebih dikenal untuk perempuan yang suka sesamanya. Disebut gay bila penderitanya laki-laki dan lesbi untuk penderita perempuan.

7. Sadomasokisme
Sadisme seksual termasuk kelainan seksual. Dalam hal ini kepuasan seksual diperoleh bila mereka melakukan hubungan seksual dengan terlebih dahulu menyakiti atau menyiksa pasangannya. Sedangkan masokisme seksual merupakan kebalikan dari sadisme seksual. Seseorang dengan sengaja membiarkan dirinya disakiti atau disiksa untuk memperoleh kepuasan seksual.

8. Ekshibisionisme
Penderita ekshibisionisme akan memperoleh kepuasan seksualnya dengan memperlihatkan alat kelamin mereka kepada orang lain yang sesuai dengan kehendaknya. Bila korban terkejut, jijik dan menjerit ketakutan, ia akan semakin terangsang. Kondisi begini sering diderita pria, dengan memperlihatkan penisnya yang dilanjutkan dengan masturbasi hingga ejakulasi.

9. Voyeurisme
Istilah voyeurisme (disebut juga scoptophilia) berasal dari bahasa Prancis yakni vayeur yang artinya mengintip. Penderita kelainan ini akan memperoleh kepuasan seksual dengan cara mengintip atau melihat orang lain yang sedang telanjang, mandi atau bahkan berhubungan seksual.

10. Fetishisme
Fatishi berarti sesuatu yang dipuja. Jadi pada penderita fetishisme, aktivitas seksualnya disalurkan melalui bermasturbasi dengan BH (breast holder), celana dalam, kaos kaki, atau benda lain yang dapat meningkatkan hasrat atau dorongan seksual, sehingga, orang tersebut mengalami ejakulasi dan mendapatkan kepuasan. Namun, ada juga penderita yang meminta pasangannya untuk mengenakan benda-benda favoritnya, kemudian melakukan hubungan seksual yang sebenarnya dengan pasangannya tersebut.

11. Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil
Pedophilia adalah orang dewasa yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.

12. Bestially
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.

13. Insectus
Insectus adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri, non suami-istri,  seperti antara ayah dan anak perempuan, atau ibu dengan anak laki-laki.

14. Necrophilia / Necrofil
Necrophilia adalah orang yang suka melakukan hubungan seks dengan orang yang sudah menjadi mayat / orang mati.

15. Sodomi
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks, baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.

16. Frotteurisme / Frotteuris
Frotteurisme adalah suatu bentuk kelainan seksual, dimana seseorang laki-laki mendapatkan kepuasan seks dengan jalan menggesek-gesek / menggosok-gosok alat kelaminnya ke tubuh perempuan di tempat publik / umum seperti di kereta, pesawat, bis, dan lain-lain.

17. Gerontophilia
Gerontophilia adalah suatu perilaku penyimpangan seksual, dimana sang pelaku jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut (nenek-nenek atau kakek-kakek). Keluhan awalnya adalah merasa impoten bila menghadapi istri / suami sebagai pasangan hidupnya, karena merasa tidak tertarik lagi. Semakin ia didesak oleh pasangannya maka ia semakin tidak berkutik, bahkan menjadi cemas. Gairah seksualnya kepada pasangan yang sebenarnya justru bisa bangkit lagi jika ia telah bertemu dengan idamannya (kakek/nenek).

18. Transvetisme
Transvetisme adalah seseorang yang secara anatomis laki-laki, tetapi secara psikologis merasa dan menganggap dirinya seorang perempuan. Ia akan berperilaku dan berpakaian seperti perempuan untuk mendapatkan kegairahan seksual. Seorang transvestit memakai pakaian wanita (cross-dressing) sebagai pernyataan identifikasi dirinya wanita (fiminine identification). Bangkitnya rangsangan seksual dan orgasme menandakan kemenangan atas identifikasi feminim itu. Dalam masyarakat kita dikenal dengan istilah banci atau waria.

19. Troilisme

Berasal dari bahasa Perancis trois yang berarti tiga, adalah gejala melakukan senggama dengan pasangannya dengan mengajak orang lain sebagai penonton. Penderita gangguan psikoseksual jenis ini biasanya melakukan hubungan seks dengan tiga orang (dua wanita dan satu pria, atau dua pria dan satu wanita secara bersama-sama sekaligus).

20. Zoophilia
Zoophilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.

Ada pertanyaan yang masu

Teteh2, mau tanya dong. Gmn reaksi teteh2 jika teteh mendapati anak kita telah mengalamai pelecehan seksual di sekolahnya? Misalnya, maaf kemaluannya dipegang oleh temannya.

Sbg orang tua, apa yang sebaiknya kita lakukan? Baik terhadap anak maupun pelaku yg melakukannya kpd anak kita..

Penjelasan nya

Menurut Bu Elly Risman, ada 3 jenis sentuhan :

1. Sentuhan Baik : Dari bahu ke atas dan lutut ke bawah
2. Sentuhan Bingung : Dari bawah bahu sampai atas lutut
3. Sentuham Buruk : Bagian yang ditutup pakaian renang

Jika kejadian sudah begitu, ini artinya teman anak tsb sudah termasuk melakukan sentuhan yang buruk

Hal yang harus dilakukan adalah, jika teman anak tsb msh berusia pra sekolah harus dilaporkan pd orangtuanya

Tp klo anak teman anak tsb sudah mulai remaja, brrti teman anak tsb sudah mengerti tindakan penyimpangan seksual, jd harus diwaspadai

Untuk anak yg menjadi korban. Kita sebagai orangtuanya harus mengajarkan anak untuk memahami tubuhnya sendiri, spy bs menjaga diri dari predator seksual lain. Kita katakan dg tegas bahwa tidak boleh ada orang lain yg menyentuh tubuhnya selain ayah & bunda

Tambahan sedikit ya teh

Sebagai langkah preventif, anak itu sudah mulai bisa dipahamkan tentang sentuhan ini dr usia 2.5 tahun.

Sekarang ada banyak lagu ttg 'Sayangi Tubuh Kita', jd bisa nih dijadikan lagu favorit untuk dinyanyikan brg anak 😉

Dan katakan dengan tegas pd anak kita : "Nak, Ayah/Bunda sayang sama kamu. Ayah/Bunda tak mau ada oranglain menyentuh tubuh kamu"

Anak2 harus d ajarkan tegas sejak dini ya teh

Betul teh, karena seiring berkembangnya zaman ke era digital, anak-anak jd rentan 'Child Pornografi' 😭

Pertanyaan

Bagaimana jika anak buka rahasia telah alami pelecehan seksual ?

Jika anak membuka rahasia, penting menyadari reaksi Anda dan anak itu sendiri. Kita perlu tahu apa yang mesti dilakukan. Mendengar apa yang dialami anak mungkin kita merasa marah, terkejut, dan bingung. Semua itu adalah reaksi yang normal untuk kita. Tetapi, kita harus menjaga jangan sampai anak terkejut oleh respons kuat kita. Jika kita dikuasai perasaan kita sendiri, bicaralah kepada rekan yang kita percayai. Kalau kita merasa tak mampu berbicara dengan si anak, minta tolong ahli untuk mengolah perasaan kita sendiri dan memintanya berbicara dengan si anak. Percaya apa yang dikatakan anak.

Ketika anak-anak membuka rahasia pelecehan yang dialami, baik ringan maupun berat, hampir semua dipastikan mengandung kebenaran. Mereka kadang mengatakan sedikit apa yang terjadi untuk melihat bagaimana reaksi kita. Kalau anak tampak kacau dan ceritanya tak logis, itu wajar.

Perlihatkan kepada anak bahwa menceritakan hal itu adalah perbuatan benar. Jangan desak anak untuk menceritakan detail pengalamannya. Anak harus diyakinkan bahwa dia tak bersalah. Hal ini dalam kenyataan tak mudah melakukannya karena anak kerap menganggap dirinyalah penyebabnya.

Kalau anak terlihat trauma, bisa minta bantuan psikolog utk menanganinya dengan terapi yang tepat..

Penting menjaga perasaan anak ya teh, agar ia ga merasa terintimidasi dan khawatir malah ceritanya ngawur kemana2

iya teh, agar anak tidak merasa tertekan dan semakin merasa bersalah

Dan jika anak kita menjadi korban, kita harus bangun kembali rasa percaya diri anak ya teh, tanpa harus menyalahkan, melabeli, meremehkan, mengancam. Kita bantu anak supaya bebas dr penyimpangan seksual yg lainnya

Itu kasus kalo anaknya mengaku...bagaimana kalau anaknya pendiam😥,jd inget kasus salah satu sekolah internasional dijakarta tea😭

Serem ya liat banyak penyimpangan gitu...
Kmrn sy nonton youtube, tentang lesbian yg ternyata katanya sejak kecil udah suka cewek. Mainannya mobil2an, gak suka mainan anak perempuan. Sebaliknya artis Dena Rahman yg blm lama ini ganti kelamin, dia sejak kecil merasa jadi anak perempuan karena mainannya masak2an, main rumah2an, bongkar pasang, dibandingkan main mobil2an...

Hihhh ternyata bisa berawal dr mainan ya

Iya teh, kita hrs lebih peka terhadap perubahan perilaku anaknya. Mungkin salah satunya saat anak mengalami BLAST. Ia tampak kurang semangat dlm melakukan aktivitas dll. Kita bs tanyakan teman2nya atau mungkin bs cek HPnya jg ya teh.

Setelah itu, kita bs kembali dekat dgnya, menyelami perasaannya, dan mendengarkan semua ceritanya

Namun jika emosi & hubungan anak dan orangtua itu sudah hangat dr kecil, mungkin anak akan percaya saat mengatakan ada oranglain yang bertingkah aneh terhadapnya

Kembali ke hubungan dan attachment yang dibangun antara orangtua dan anak

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah anak mengalami kejadian tak menyenangkan (pelecehan seksual) untuk kasus anak pendiam atau tertutup:

1. Ketahui siapa saja yang berinteraksi dengan anak. Orangtua tentu tidak dapat selalu berada dekat anak-anak, sehingga butuh orang dewasa yang benar-benar bisa dipercaya. Jika ia memiliki pengasuh, cari tahu mengenai asal-usulnya, perjalanan karirnya.

Selain itu, orangtua juga wajib mengetahui orang-orang yang terlibat dalam kehidupan anak, mulai dari guru, guru BK, penjaga sekolah, sopir, satpam, tetangga, teman-temannya, orangtua teman-teman, guru les, guru agama.

Libatkan diri dalam aktivitas-aktivitas mereka sehingga orangtua bisa mengetahui hal-hal yang terkesan janggal, dengarkan perasaan yang janggal maupun tak nyaman.

2. Kenali tanda-tanda. Hanya ada satu dari lima anak yang mengalami pelecehan seksual melaporkan pada orangtuanya. Bagi anak, sangat sulit untuk terbuka, bahkan di situasi terbaik, sehingga amat penting mengenali tanda-tanda yang memperlihatkan sesuatu yang aneh pada diri anak.

Jika anak kita mengatakan tidak mau dekat dengan orang-orang tertentu atau aktivitas tertentu, jangan anggap remeh.

Lalu, beberapa anak memperlihatkan beberapa tanda seperti infeksi kandung kemih, kemerahan, bengkak pada area genital.

Sementara anak lain mengalami sakit perut, pusing, mudah marah, sulit tidur. Mungkin beberapa hal terakhir tidak terkait langsung
dengan pelecehan anak tapi mereka mungkin butuh konsultasi dengan psikolog atau dokter anak yang terlatih.

Pertanyaan

Teh, jika dibandingkan tantangan yg menjerat anak-anak,  lebih mengerikan jika orang tuanya yang pada masa kecilnya mengalami BLAST ya, sudah pasti jika dia tidak menyadarinya akan berulang kepada anak-anaknya bukan, adakah langkah terbaik untuk menyadarkannya

Penjelasan nya

Menyadarkan orangtua yang mengalami BLAST itu tak seperti menyelesaikan masalah anak yg mengalami BLAST mungkin ya 😊

Pada dasarnya, orang yg mengalami BLAST itu adalah orang yg butuh perhatian untuk mengisi relung jiwanya

Yang bisa mengatasi orang yg mengalami BLAST tsb, adalah tugas orang yg terdekatnya

Jika seorang anak yg mengalaminya, maka tugas orangtua lah yg hraus memberikan attachment

Jika orangtua yang mengalaminya, maka bisa sodara atau temannya yg memberikan attachment tsb

Pertanyaan

Jika anak (terlanjur) mengalami pelecehan seksual, atau krn kelalaian kita sbg orangtua mengalami salah satu penyimpangan seksual diatas, bisakah diperbaiki fitrah seksualitasnya? Klo bisa, bagaimana caranya?

Penjelasan nya

menurut saya ada bbrpa langkah jika anak mengalami pelecehan seksual
1. Perbaiki trauma psikologisnya kalau perlu dg bantuan ahli spt psikolog
2. Bangun spiritualnya..
3. Dorong dan motivasi,dan Alihkan perhatiannya pada aktivitas yang positif yg meningkatkan kepercayaan dirinya

Jika ditemukan faktor biologis yang melatarbelakangi anak tsb melakukan penyimpangan seksual, misalnya karena ada kelainan secara hormonal, maka bisa ditempuh jalan terapi hormon yang diikuti dengan terapi perilaku.

Jika penyebabnya karena kesalahan informasi atau persepsi dan pergaulan, maka bisa dilakukan terapi kognitif.

Pada kasus demikian, nilai-nilai moral sosial dan agama adalah hal yang tidak bisa dilepaskan di samping tetap diperlukannya penanganan tenaga psikiater, psikolog atau medis lainnya

Dan mungkin salah satu alternatif adalah meruqyah..karena ditemukan bbrp kasus transgender juga akibat dr gangguan jin.. Wallahu'allam bi shawab

ikut menambahkan jawaban ya teh, in syaa Allah bisa diperbaiki kembali fitrah seksualitasnya, meskipun perlu memulai lagi dari start 0, atau dari posisi negatif.. Perlu peran dan kerjasama semua pihak, mulai dari orangtua, pihak pendidik, pihak sekolah, konselor, masyarakat dan pemegang kebijakan

Closing statement dr saya

Mari Kita Bangkitkan Fitrah Seksualitas Anak Sejak Dini. Hadirkan Cinta dan Kasih kita untuk anak sejak usia anak 0 tahun sampai aqilbaligh 15 tahun 💪🏻😊😍🙏🏻

JENIS SENTUHAN -

Sentuhan bisa menjadi "obat" mujarab bagi beragam gangguan emosi, namun sebaliknya juga bisa menjadi musuh terburuk yang menyebabkan munculnya gangguan emosi.

Ada 5 jenis sentuhan yang berbeda dalam cara dan menimbulkan efek yang berbeda pula. 5 jenis sentuhan ini yang perlu dikenalkan pada anak/remaja, dan diajarkan bagaimana cara meresponnya dengan cara yang tepat sesuai budaya dan value yang diyakini. 5 jenis sentuhan ini adalah;

1. Sentuhan tidak disengaja
Sentuhan ini terjadi karena ketidak-sengajaan, misalnya bersenggolan saat berada dalam kerumunan, di kendaraan umum yang padat atau dalam lift, dll.

2. Salam atau penghormatan
Melakukan high five, berjabat tangan, cipika-cipiki, menepuk punggung, adu kepalan di antara teman, saudara, team olah raga, dll. yang dimaksudkan untuk menjalin keakraban. Tetap perlu memperhatikan batasan kewajaran yang diterima dalam budaya atau value suatu kelompok.

3. Profesional
Sentuhan yang dilakukan oleh profesional dalam pekerjaannya, misalnya dokter, tukang pijat, tukang cukur, dll. Bagi mereka maka menyentuh adalah penting dilakukan. Para profesional ini memiliki batasan etik saat menyentuh pasien atau klien-kliennya, sehingga kita bisa mempercayainya.

4. Afeksi
Sentuhan yang dilakukan untuk menunjukkan kasih sayang dan perhatian. Misalnya, orangtua memeluk anaknya atau ibu mencium pipi anaknya sebelum tidur. Sentuhan ini tidak tertuju pada area privat dari tubuh seseorang. Juga tidak ada keinginan atau dorongan untuk melakukan lebih jauh dari itu.

5. Seksual
Sentuhan dimaksudkan untuk menjalin kedekatan atau hubungan seksual yang lebih intim. Sentuhan ini tertuju pada area privat dari tubuh.

Dengan memahami jenis-jenis sentuhan ini, mudah-mudahan garis batas perilaku yang pantas dan tidak pantas menjadi lebih jelas. Misalnya, bila saat berdesak-desakkan ada orang yang menyentuh bagian tubuh privat dengan memanfaatkan situasi yang ada, maka sentuhan tersebut bisa masuk ke sentuhan no. 5.

Atau bila sentuhan no 3 dilakukan pada anak, maka perlu didampingi oleh orangtuanya.

Sentuhan no. 4 hanya boleh dilakukan oleh orangtua kepada anaknya. Paman tidak boleh melakukannya kepada keponakannya. Tetangga tidak boleh melakukan kepada anak tetangganya. Guru tidak boleh melakukannya kepada muridnya.

Teman sejenis (perempuan-perempuan) bisa melakukan sentuhan no. 4. Namun tetap perlu berhati-hati, karena selalu bisa jatuh ke sentuhan no. 5 bila memang ada intensi atau niat tertentu pada salah seorang di antaranya.

*Dicuplik dan diterjemahkan dengan tambahan, dari buku Understanding and Caring for The Hurt Child dari Diana-Lea Baranovich.

Alhamdulillah mantep benar ni materi sama diskusi kali ini berbobot sangat..

#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsayiip
#membangkitkanfitrahseksualitasanak

Kamis, 11 Januari 2018

ZaTantangan hri ke 7

*Mengembangkan Perilaku Asertif untuk Melindungi Fitrah Seksualitas Anak*

Oleh :
Kelompok 7 kelas Bunsay #1 BCCG

Belakangan ini, banyak sekali kasus-kasus penyimpangan maupun kekerasan seksual berseliweran di telinga kita. Belum lagi kasus-kasus terkait pornografi yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Rasanya dunia ini tak aman lagi untuk anak kita, rasanya terlalu takut membayangkan bagaimana keturunan kita kelak menghadapi lingkungan yang begitu semrawutnya. Astagfirullah.

Zaman sekarang, kita sebagai orang tua sudah tak bisa lagi berpikir bahwa dunia ini baik-baik saja. Kita benar-benar harus menyiapkan bekal sebaik-baiknya untuk anak kita. Mendidik fitrah seksualitas untuk anak adalah salah satu jawaban untuk menyiapkan bekal anak di masa mendatang.

Mendidik fitrah seksualitas adalah merawat, membangkitkan dan menumbuhkan fitrah sesuai gendernya, yaitu bagaimana seorang lelaki berfikir, bersikap, bertindak, merasa sebagaimana lelaki Juga bagaimana seorang perempuan berfikir, bersikap, bertindak, merasa sebagai seorang perempuan.

👉🏻Ada 3 prinsip dalam mendidik fitrah seksualitas

*Prinsip 1* : Fitrah Seksualitas memerlukan kehadiran, kedekatan, kelekatan Ayah dan Ibu secara utuh dan seimbang sejak anak lahir sampai usia aqilbaligh (15 tahun)

*Prinsip 2* : Ayah berperan memberikan Suplai Maskulinitas dan Ibu berperan memberikan Suplai Femininitas secara seimbang. Anak lelaki memerlukan 75% suplai maskulinitas dan 25% suplai feminitas. Anak perempuan memerlukan suplai femininitas 75% dan suplai maskulinitas 25%.

*Prinsip 3* : Mendidik Fitrah seksualitas sehingga tumbuh indah paripurna akan berujung kepada tercapainya Peran Keayahan Sejati bagi anak lelaki dan Peran Keibuan sejati bagi anak perempuan. Buahnya berupa adab mulia kepada pasangan dan anak keturunan.

👉🏻 Sedangkan tahapannya sebagau berikut :

💧Tahap Usia 0-2 tahun : Anak lelaki maupun anak perempuan lebih didekatkan kepada Ibu karena masa menyusui.

💧Tahap Usia 3-6 tahun : ini Tahap Penguatan Konsepsi Gender dengan imaji imaji positif tentang gendernya masing masing. Anak lelaki maupun anak perempuan harus didekatkan kepada Ayahnya dan kepada Ibunya. Indikator tumbuhnya fitrah seksualitas di tahap ini adalah anak dengan jelas dan bangga menyebut gendernya di usia 3 tahun.

💧Tahap Usia 7-10 tahun : Ini tahap Penyadaran Potensi Gender dengan beragam aktifitas yang relevan dengan gendernya. Anak lelaki yang telah ajeg konsep kelelakiannya pada usia 0-6 tahun, maka kini disadarkan potensi kelelakiannya langsung dari Ayah. Anak lelaki lebih didekatkan ke Ayah. Ayah mengajak anak lelakinya pada peran dan aktifitas kelelakian pada kehidupan dan sosialnya, termasuk menjelaskan mimpi basah, fungsi sperma dan mandi wajib. Begitupula anak perempuan lebih didekatkan ke Ibu untuk disadarkan peran keperempuanannya dalam kehidupan sosialnya. Indikator di tahap ini adalah anak lelaki kagum dan ingin seperti ayahnya, anak perempuan kagum dan ingin seperti ibunya.

💧Tahap 11-14 tahun : Ini tahap Pengujian Eksistensi melalui ujian dalam kehidupan nyata. Anak lelaki yang telah sadar potensi kelelakiannya kini harus diuji dengan memahami mendalam lawan jenisnya langsung dari ibunya. Maka anak lelaki di tahap ini lebih didekatkan kepada ibunya agar memahami cara pandang perempuan dari kacamata perempuan (dalam hal ini ibunya). Anak perempuan juga sebaliknya, lebih didekatkan ke ayahnya agar memahami mendalam bagaimana cara pandang lelaki dari kacamata lelaki (dalam hal ini ayahnya). Indikator di tahap ini adalah persiapan dan keinginan bertanggungjawab menjadi ayah bagi anak lelaki. Bagi anak perempuan adalah persiapan dan keinginan bertanggungjawab menjadi ibu

💧Tahap 15 tahun : Ini tahap penyempurnaan fitrah seksualitas sehingga menjadi peran keayahbundaan. Ini adalah masa AqilBaligh atau anak bukan lagi anak anak, tetapi mitra bagi orangtuanya. Secara syariah mereka telah Mukalaf atau mampu memikul beban syariah, termasuk kemampuan untuk menikah atau menjadi ayah sejati atau menjadi ibu sejati.

Nah, dalam rangka merawat  fitrah seksualitas anak, ada satu *perilaku* yang sepatutnya kita biasakan pula pada anak-anak kita agar harga diri dan kepercayaan diri anak tumbuh dengan baik. Sehingga diharapkan anak dapat terhindar dari segala bentuk penyimpangan sesksual, kekerasan seksual, bullying, ataupun tindak kejahatan lainnya.

Perilaku tersebut adalah *perilaku asertif*. Apakah perilaku asertif itu?

Di bidang komunikasi dan psikologi, ada istilah asertivitas. Sederhananya, perilaku asertif adalah perilaku untuk menunjukkan atau menyampaikan perasaan atau pemikiran dengan jujur, tanpa menyinggung perasaan dan hak orang lain.

Nah, mengapa kemampuan untuk berperilaku asertif sebaiknya dikembangkan pada anak-anak?

Paling tidak, *ada 3 alasannya* :

1⃣Perilaku asertif adalah bagian dari keterampilan sosial. Orang yang asertif merasa nyaman saat mengungkapkan kebutuhannya dan membuat orang lain tetap merasa nyaman. Dengan sendirinya mereka menjadi individu yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan karena jujur, terbuka, dan selaras antara pikiran dan ucapan. Orang-orang yang asertif juga pada umumnya memiliki kecerdasan emosional yang baik.

2⃣Perilaku asertif melindungi hak-hak individual tanpa mengganggu hak orang lain. Banyak contohnya, misalnya berani bilang tidak pada kasus pelecehan atau kekerasan/ bullying pada anak. Di lain pihak, anak juga mampu menunjukkan diri, pendapat, dan pemikirannya sebagai individu yang unik/ spesial tanpa menghina, mengancam, atau merendahkan orang lain. Contohnya saat ia mengatakan lebih menyukai suatu mainan tertentu di sekolah tanpa mengatakan mainan temannya jelek.

3⃣Perilaku asertif sejak dini dapat membuat anak tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih percaya diri, memiliki konsep diri, self-esteem, dan hubungan sosial yang berkembang baik.

Pada orang dewasa saja, perilaku asertif tidak mudah dilakukan. Ada banyak pertimbangan saat kita ingin mengungkapkan pendapat atau keinginan kita, sehingga terkadang kita memilih untuk diam dan menerima. Sebaliknya, ada pula sebagian dari kita yang cenderung agresif saat menyampaikan sesuatu. Agar didengar dan dipatuhi, kita menggunakan kata-kata yang mengancam, merendahkan, atau memaksa. Jelas bahwa berperilaku non-asertif atau agresif bukan pilihan terbaik saat berkomunikasi dengan orang lain, karena itu di bawah ini adalah *beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menumbuhkan kemampuan berperilaku asertif pada anak* :

🔴Contoh nyata dari orang tua atau orang dewasa di sekeliling anak. Misalnya, mengungkapkan keberatan dengan baik disertai alasan yang jelas. Contohnya saat anak tidak mau merapikan tempat tidur sampaikan apa yang kita rasakan atau pikirkan, lalu berikan alasan yang tidak menyinggung anak. Misalnya “Mama ga suka lihat kasur kamu berantakan, kalau kasurnya rapi pasti lebih nyaman kalau kamu mau tidur. “. Jangan lupa, lakukan juga perilaku asertif  dengan pasangan dan orang lain, apalagi di hadapan anak.

🔴Kembangkan keberanian dan kepercayaan dirinya. Anak perlu menyadari ia punya hak pribadi untuk berpikir, berpendapat, memilih, dan sebagainya. Tunjukkan pengertian dan penerimaan pada setiap kelebihan dan kekurangan yang ia miliki. Seaneh atau sekonyol apapun idenya bagi kita, tunjukkan kita mendengarkan, lalu beri masukan/ pendapat kita. Buat anak merasa aman dan nyaman saat ia ingin mengungkapkan kebutuhan atau pendapatnya.

🔴Hindari memberi label pada anak. Pada saat berkomunikasi, tekankan pada apa yang membuat kita keberatan, bukan “menyerang” anak sebagai pribadi. Misalnya saat anak kita mengganggu adiknya, fokuskan pada perilakunya tanpa menyebutnya nakal, bodoh, keras kepala, dan lain-lain. Dengan demikian anak paham bahwa kita bukannya benci atau tidak suka pada dirinya, melainkan berharap ia mengubah perilakunya.

Latih anak berperilaku atau berkomunikasi asertif dengan beberapa langkah : Pertama, biarkan ia mencoba mengatasi konflik di lingkungan sosialnya secara mandiri. Kedua, amati caranya berkomunikasi atau mengungkapkan pendapatnya. Berikutnya, kita dapat mengintervensi saat ia tampak menahan diri/ takut/ non asertif, atau sebaliknya terlalu dominan/ agresif. Ketiga, berikan apresiasi dan masukan pada upayanya berperilaku asertif. Dan terakhir adalah dengan cara bermain peran, dimana anak melakukan adegan pada situasi tertentu dimana perilaku asertif itu dibutuhkan.

Sumber :
1. Seri pendidikan seksualitas pada anak, Yeti Widiati 040116
2. Fitrah Based Edication, Harry Santosa
3. https://www.childrencafe.com/melatih-anak-mengembangkan-perilaku-asertif/
4. PKM-GT, Universitas Negeri Malang, Psikodrama untuk Meningkatkan Komunikasi Asertif sebagai Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual Terhadap Anak.

Ada1 pertanyaan yang masuk

1. bu Yuyun  Assalaamualaikum..izin bertanya,

1.2 Putri perempuan saya usia 10,5 tahun dan usia 8 tahun.krn sering melihat kesebelasan gen halilintar.muncul rasa suka tau ngefans kepada salah satu gen tersebut yg seusianya,
bagaimana cara mengarahkannya agar ia menjadi nyaman saat di beri masukan..terimakasih

Penjelasan nya

Mungkin itu yang namanya mengidolakan kali ya bun.

Bisa dicoba beberapa langkah berikut.

1. Apreciate first
Pertama apresiasi dulu bukan berarti meng Iya kan, tapi dalam rangka mengambil hati mereka.

2. Use the power of question
Setelah mereka merasa senang di dukung ibu nya, gali info apa yg membuat mereka suka kepada salah satu gen halilintar, ibu harus ikut terhayut dengan kisah mereka. Mendengarkan kenapa sih teteh mengidolakan nya...point apa yg teteh suka dari salah satu gen halilintar itu....?

Jadi ketika si teteh jawab...pastinya kita tahu..apa sih batasan yg boleh dan tidak...nah disitu kita masuk ya bun...apalgi kalau sebelumnya..kita sdh membahas dg anak kita..

Dan ketika kita menanyakan ini..hidupkan suasana hati yg fun...nyaman...riang...sianak tidak terkesan sedang digurui emaknya.....

3. Give another alternative Baru kasih wejangan, bandingan mereka dengan RosulAllah,bagaimana sikap wanita kepada laki2 non mahrom dll

4. Follow up
Dan ini pun tidak bisa hanya sekali saja...kita dilain waktu bisa menanyakan atau kita observasi lah tingkah si anak...masih "mengidolakan" dg si salah satu gen halilintar apa tidak...

Ini ada medi edukasi

https://youtu.be/MMc8AP9KhEM

https://youtu.be/N18Vj6ox7LU

#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsayiip
#membangkitkanfitrahseksulitasanak

Rabu, 10 Januari 2018

Tantangan 10 hari ..hari ke 6 materi dari kelompok saya sendiri ada teh dewi.wiwi.hera.hlma.dan saya

*MEMBANGUN FITRAH SEKSUALITAS ANAK*

Sejak dilegalkannya pernikahan sesama jenis di Amerika Serikat di bulan Juni 2016 silam, hawa kebebasam kaum LGBT seolah bertiup ke berbagai negara termasuk Indonesia. Menurut *Dwi Estiningsih, M.Psi, Psikolog* Direktur Biro Konsultasi Psikologi Winata Yogyakarta, mengatakan, secara umum ranah psikologi secara umum masih menganggap LGBT termasuk penyimpangan seksual, namun pendapat ini mulai bergeser saat Asosiasi Psikiatri Amerika mengeluarkan homoseksual dari daftar gangguan jiwa. Paham homoseksual sebagai hal normal mulai disoaialisasikan secara massif dan akhirnya mulai muncul legalisasi di banyak negara. Melalui media dan media sosial para pendukung LGBT menggulirkan wacana yang mempengaruhi persepsi masyarakat dan mulai membuka lebar ruang toleransi bagi mereka.

*Keluarga merupakan garda terdepan dalam menghadapi masalah ini.  Keluarga harus bisa memberikan pemahaman yang tepat mengenai fitrah seksualitas kepada anak*

kokohkan proses pendidikan di rumah kita. Bimbinglah potensi fitrah tiap anggota keluarga hingga sempurna, terutama dimulai dari fitrah ayah dn fitrah ibu.

Ingat bahwa pendidikan bukan tentang persekolahan dan pengajaran skill & knowledge, karena keduanya itu kini mudah diperoleh di dunia maya dan dimana saja. Pendidikan bukan tentang mencetak human thinking dan human doing, tetapi harus membangkitkan human being (insan kamil), manusia yang seluruh aspek fitrahnya tumbuh paripurna sesuai tahapannya.

Jadi pendidikan adalah tentang merawat, membangkitkan, menumbuhkan dan mengokohkan semua aspek fitrah anak anak kita termasuk fitrah kita sendiri sebagai orangtua lalu memandunya dengan Kitabullah agar sempurna, indah dan berbahagia.

Fitrah seksualitas ditumbuhkan dengan kehadiran ayah ibu secara utuh sejak lahir sampai aqilbaligh, namun itu saja tak cukup. Beberapa anak yang normal fitrah seksualitasnya bisa saja terpengaruh LGBT melalui pelecehan, lingkungan dll karena fitrah individualitas dan sosialitasnya tak tumbuh baik.

Tiada pilihan, Orangtua dan Sekolah memang harus berubah dari paradigma dan praktek pendidikan yang memberhalakan basis akademis (persekolahan) kepada pendidikan berbasis potensi fitrah menuju peradaban yang adil dan beradab.

Tanpa fitrah yang tumbuh hebat maka mustahil bangkit manusia yang beradab. Penyimpangan fitrah hanya melahirkan generasi yang tidak beradab alias biadab sebagaimana para pengusung penyimpangan fitrah seksualitas.

*Fitrah seksualitas adalah tentang bagaimana seseorang berfikir, merasa dan bersikap sesuai fitrahnya sebagai lelaki sejati atau sebagai perempuan sejati*

Menumbuhkan Fitrah ini banyak tergantung pada kehadiran dan kedekatan pada Ayah dan Ibu.

Jadi dalam mendidik fitrah seksualitas, figur ayah ibu senantiasa harus hadir sejak lahir sampai AqilBaligh. Sedangkan dalam proses pendidikan berbasis fitrah, mendidik fitrah seksualitas ini memerlukan kedekatan yang berbeda beda untuk tiap tahap.

👉 *Usia 0-2 tahun, anak lelaki dan perempuan didekatkan pada ibunya* karena ada menyusui.

👉 *usia 3 - 6 tahun anak lelaki dan anak perempuan harus dekat dengan ayah ibunya*

Kedekatan paralel ini membuat anak secara imaji mampu membedakan sosok lelaki dan perempuan, sehingga mereka secara alamiah paham menempatkan dirinya sesuai seksualitasnya, baik cara bicara, cara berpakaian maupun cara merasa, berfikir dan bertindak sebagai lelaki atau sebagai perempuan dengan jelas. Ego sentris mereka harus bertemu dengan identitas fitrah seksualitasnya, sehingga

👉 *anak di usia 3 tahun dengan jelas mengatakan "saya perempuan" atau "saya lelaki"*

👉 *Ketika usia 7 - 10 tahun, anak  didekatkan sesuai gender*

karena di usia ini ego sentrisnya mereda bergeser ke sosio sentris, mereka sudah punya tanggungjawab moral, kemudian di saat yang sama ada perintah Sholat.
Ayah menjadi sosok yang menjelaskan "seperti apa laki-laki"

Begitupula anak perempuan didekatkan ke ibunya agar peran keperempuanan dan peran keibuannya bangkit. Ibu menjadi sosok yang menjelaskan "seperti apa perempuan"

👉 *usia 10 - 14 dekatkan berlawanan gender*
Secara syahwati, mereka sudah tertarik dengan lawan jenis.

Maka agama yang lurus menganjurkan pemisahan kamar lelaki dan perempuan, serta memberikan warning keras apabila masih tidak mengenal Tuhan secara mendalam pada usia 10 tahun seperti meninggalkan sholat. Ini semua karena inilah masa terberat dalam kehidupan anak, yaitu masa transisi anak menuju kedewasaan termasuk menuju peran lelaki dewasa dan keayahan bagi anak lelaki, dan peran perempuan dewasa dan keibuan bagi anak perempuan.

Anak lelaki didekatkan ke ibu agar seorang lelaki mengenal sosok yang di masa balighnya sudah mengenal ketertarikan pada lawan jenis, maka di saat yang sama harus memahami secara empati langsung dari sosok wanita terdekatnya, yaitu ibunya. Agar ia pun belajar bagaimana memperlakukan wanita.

anak perempuan didekatkan ke ayah agar seorang perempuan yang di masa balighnya sudah mengenal ketertarikan pada lawan jenis, maka disaat yang sama harus memahami secara empati langsung dari sosok lelaki terdekatnya, yaitu ayahnya,
Anak perempuan yang tidak dekat ayahnya di tahap ini, kelak berpeluang besar menyerahkan tubuh dan kehormatannya pada lelaki yang dianggap dapat menggantikan sosok ayahnya yang hilang dimasa sebelumnya.

Semoga kita dapat merenungi mendalam dan menerapkannya dalam pendidikan fitrah seksualitas anak anak kita, agar anak anak lelaki kita tumbuh menjadi lelaki dan ayah sejati, dan agar anak anak perempuan kita tumbuh menjadi perempuan dan ibu sejati.

*Beberapa tips yang bisa kita lakukan untuk mendukung fitrah seksualitas anak*

🍂Sejak usia dini, kenalkan jati diri dan identitas sesuai dengan jenis kelamin anak. Jangan sampai sekali-kali anak diberi mainan yang tidak sesuai jenis kelaminnya

🍂Batasi penggunaan gadget atau internet

🍂Dampingi anak saat menonton tv

🍂Awasi lingkungan pertemanan anak, apalagi di masa pubertas

🍂Ikutilah tuntunan rasul saw dalam memberikan pendidikan seksual pada anak. Seperti memisahkan tempat tidur sejak usia menjelang baligh, mengenalkan batasan aurat sejak dini(sebelum akil balig), dan tidak menyerupai lawan jenis dalam berpenampilan

Sumber
- Harry Santosa,  FBE
- Harry Santosa, Majalah Ummi edisi Desember 2015

Teradilah diskusi terbuka ada beberapa pertanyaan di antara nya..

Mengenai pubertas nih bun. Kebtulan sy di sekolah lg menghadapi anak kelas 5 dan 6 yg rata2 lg seneng2nya tertarik dg lawan jenis (khususnya anak perempuan). Nah, mnrt laporan guru, anak2 ini prestasi belajarnya menurun krn mungkin mereka sedang kasmaran.

Nah, bgmn ya baiknya menjelaskan kepada anak-anak ini ttg cinta dan kasmaran ini? Kadang soalnya sy greget sendiri, 'ini anak2 kok pada centil gini ya' 😅

Maaf sampai2 ini anak2 ini (kelas 6) pernah melabrak adik kelasnya karena si adik kelas ini (kelas 5) 'dituduh' ngeceng teman laki-laki sekelasnya

Jawab

Sudah fitrah usia segitu ada kecenderungan kepada lawan jenis.  Maka tugas kita pendidik harus meluruskan 

Cara :
Tarik ke arah sains Ttg pengetahuan pubertas.  Dipisahkan antara laki-laki n perempuan pas penjelasan.  Karena mereka akan melihat anatomi tubuh sendiri.  Dan bagaimana jika ini sudah dlm posisi baligh.

Dijelaskan pula,  ttg bagaimana harus menjaga pandangan sesuai di dalam Alquran.

Pertanyaan ke 2

🙏🏻🙏🏻sinyalnya tetiba angslup..
Ada teman jaman old komentar begini: anak skrg katanya labil2, pendidikan gak boleh inilah itulah. Kasar dikit, dilaporkan atas nama HAM. Bla..Bla.. yg lucu dia bilang gini: "saya jaman SD dulu suka nonton telenovela, tp gak terpikir tuhh..niruin pemain nya. Terlintas pacaran pun enggak. Nah anak sekarang, baru SD manggilnya papah-mamah. Yg disalahin acara tivi nya.
Saya sempet mikir: eh iya ya.. sy dulu SMP jg tontonan nya film2 barat (disebelah rumah ada rentalan film) 🙈 tapi ga gitu2 amat.
Kira2 apa ya yg membedakan Bun? Knp anak skrg sepertinya lebih labil? 😬

Bismillaah Jawab ini ya

Dulu akses informasi blm terlalu bnyk bu,  hny tv.  Jaman sd kita blm ada internet yg lbh luas jangkauan nya.  Game pun tetris 😅 di gamewatch.  Sekarang? Jangan ditanya..  Bwanyak media yg masuk klo ga disaring oleh keluarga terutama.

Sinetron lbh vulgar, tema percintaan remaja lbh bnyk.

Tp gempuran media itu bisa diminimalisasi oleh penumbuhan fitrah keimanan, dan fitrah seksualitas dari keluarga

yup setuju, dulu film yg brbau pacaran hanya dilakukan o orang dewasa n brujung prnikahan n konflik rumah tangga, film anak2nya hnya kagum2an aja.  tp film zaman now anak sd udh pacaran untuk kesenangan semata

Demikian lah hasil diskusi kita seru ..

Dan ini ada link media edukasi nya bisa kita lihat..

bit.ly/videofitrahperempuan
bit.ly/videofitrahlakilaki
bit.ly/fitrahseksualitasBCCGbunsay
Media edukasi yang bisa di tonton di youtube.  Bisa di donlot,  di like n share

#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsayiip
#membangkitkanfitrahseksualitasanak

Selasa, 09 Januari 2018

Tantangan hari ke 5 materi dari kelompok 5..

*PENDIDIKAN FITRAH SEKSUALITAS PADA ANAK USIA DINI*

Beberapa waktu lalu, media sosial dihebohkan dengan sebuah buku yang bertujuan mengenalkan pendidikan seks pada anak. Dalam salah satu isi cerita, buku tersebut membahas persoalan masturbasi lengkap dengan ilustrasinya. Ya, akhir-akhir ini memang banyak diangkat tema pendidikan seksual dan pendidikan seks.

Namun, tidak banyak yang tahu bahwa keduanya berbeda, sehingga menimbulkan respon yang berbeda pula. Kelompok pertama berpendapat, hal tersebut tidak perlu diajarkan karena dianggap belum pantas untuk anak-anak, sementara kelompok lain kebablasan dalam menjelaskannya. Sebenarnya mana yang benar?

Sebenarnya yang perlu diajarkan sejak dini adalah pendidikan seksualitas. Pendidikan seksualitas adalah bagaimana mengajarkan anak berpikir, bersikap, dan bertingkah laku sesuai jenis kelaminnya (Perwitasari,2017). Bagaimana anak memahami, menghayati, dan memiliki rasa percaya diri sesuai jenis kelaminnya. Sedangkan pendidikan seks termasuk bagian dari pendidikan seksualitas yang dimulai sejak mempersiapkan pubertas. Fokusnya lebih kepada bagaimana berhubungan dengan lawan jenis.

Berbicara soal pendidikan seksualitas, tentu terkait dengan fitrah anak. Setiap anak terlahir dengan fitrahnya masing-masing. Tugas orang tua adalah membangkitkan fitrah yang dimiliki anak, salah satunya adalah fitrah seksualitas. Mendidik fitrah seksualitas adalah merawat, membangkitkan, dan menumbuhkan fitrah sesuai gendernya yaitu bagaimana seorang lelaki berpikir, bersikap, bertindak, merasa sebagai lelaki juga bagaimana perempuan berpikir, bersikap, bertindak, merasa sebagai seorang perempuan. Fitrah seksualitas perlu dirawat dengan kehadiran, kedekatan, kelekatan Ayah dan Ibu secara utuh dan seimbang sejak anak lahir hingga usia akil baligh (Santosa, H.2017).

Lalu sekarang pertanyaannya, bagaimana cara menerapkan pendidikan fitrah seksualitas pada anak usia dini?
💓 *Memperkuat identitas gender sesuai jenis kelamin*
Yaitu dengan cara memberikan identitas dan simbol sesuai jenis kelamin. Misalnya membedakan nama, perlengkapan, ruangan, kamar mandi, permainan yang berbeda antara laki-laki dan perempuan. Tujuannya untuk memberikan kesempatan yang sama dalam memperkuat jati diri sesuai jenis kelaminnya.
💓 *Mengajarkan masalah aurat*
Aurat yaitu bagian tubuh yang harus dijaga. Anak harus diajarkan bahwa tubuhnya berharga, oleh karna itu harus dijaga. Tidak boleh diperlihatkan, disentuh selain kepada ibunya, juga tidak boleh dipermainkan. Perlu dijelaskan pada anak juga bagian mana yang boleh dan terlarang untuk disentuh.
💓 *Mengajarkan anak berinteraksi dengan sekitar*
Kepada siapa anak boleh bersalaman, bermanja, minta gendong, bersentuhan, dan berdekatan. Anak juga harus belajar membedakan bagaimana berinteraksi dengan ayah, paman, kakek, dan lainnya. Lalu, bagaimana bersikap dengan kepada selain keluarga.
💓 *Belajar adab terkait interaksi dengan orang lain*
a.Meminta ijin ketika masuk ke kamar orangtua
b. Sedari dini, anak dilatih untuk tidur terpisah dengan orangtua
c.Adab memandang. Ada hal yang boleh dilihat/ada yang tidak boleh dilihat
d.Adab berpakaian. Batasan pakaian sesuai jenis kelamin
e.Adab interaksi dengan lawan jenis, misal tidak memeluk yang bukan keluarga
💓 *Anak usia dini harus dijaga dari hal-hal yang merusak fitrahnya*
Yang berkaitan dengan pornografi/pornoaksi. Salah satu caranya tidak boleh menggunakan gadget tanpa pendampingan. Harus dibatasi waktu dan konten yang dilihat.

Bagaimana cara mengajarkan hal-hal diatas untuk anak usia dini? Karena pendidikan seksualitas adalah sesuatu yang harus dipahami dan menjadi sebuah ketrampilan baru bagi anak, maka tidak bisa hanya diajarkan sekali duakali tapi harus sering dan berulang. Tentunya disesuaikan dengan karakteristik anak usia dini, seperti: Bernyanyi, bercerita, bermain peran, atau berlatih tugas yang dikaitkan dengan tema gender.

📚Referensi:
1.Santosa, H.2017.Fitrah Based Education.Depok:Yayasan Cahaya Mutiara Timur
2. Dee, Arif. 2017
http://www.ummi-online.com/membangkitkan-fitrah-seksualitas-pada-anak-bagian-1.html
2.Perwita Sari. 2017 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1905750059452170nid=221502844543575

Diskusi nya cukup seru beberapa pertanyaan pun muncul tercerahkan dari diskusi..ilmu bertambah alhamdulillah banyak pelajaran yang di petik terkait fitrah seksualitas..

Ini ada beberapa pertanyaan dengan penjelasannya..

*1.Teh Ifat*
Izin bertanya ya...
Usia berapa efektifnya qt mengajarkan masalah aurat sama anak. Soalnya anak saya usia 2thn msh agak susah.

Penjelasan nya

Yg perlu digarisbawahi disini adalah bahwa *pendidikan seksualitas dimulai sejak anak lahir* dan aurat adalah bagian dari pendidikan seksualitas yg perlu diajarkan. Jadi, sejak kapan efektifnya mengajarkan masalah aurat? Jawabnya: sedini mungkin.
Tentu saja, dalam mengajarkan masalah aurat ini tentu harus disesuaikan dengan tahapan usia anak.

Untuk anak usia 1-2 tahun, cara yg paling efektif adalah dgn teladan dan pembiasaan. Karena pada tahap perkembangan ini, anak sedang banyak2 nya menyerap informasi dari sekitar melalui seluruh panca indera nya.
(Mohon maaf), saya pernah melihat seorang Ibu yg kebiasaan di rumahnya hanya memakai handuk yg dililitkan di tubuh saat keluar kamar mandi selepas mandi.
Kasus lain: karna menghemat waktu, abang & adek dimandikan / dipakai-kan pakaian bersama-sama, atau melepas/mengganti pakaian anak di tempat terbuka dgn tidak menutupi aurat nya. Kira2 apa yg terekam di memori anak jika seperti itu? 😊

Adapun ttg kewajiban menutup aurat, usia 2 tahun *belum wajib* untuk menutup aurat. Tentu saja sbg orangtua tidak bisa memaksakan, misalnya: anak perempuan harus memakai jilbab saat keluar rumah. Tapi, kita sbg orangtua bisa membiasakan dgn memberikan imagi2 positif ttg jilbab. "Masya Allah, adik pakai jilbab tambah cantik",dll. Tumbuhkan kecintaan nya, gairahnya. Tumbuhkan fitrahnya, maka adab akan lebih mudah diterima. Ketika fitrah tdk tumbuh, memasukkan adab tak akan pernah mengena ✅

pernah galau karena blm bisa pakein alula kerudung, bukan ga mau tapiii tiap pake kerudung biang keringat tebeel gatel dan saya sering begadang ngipasan 🤭.. pas nanya d group HeBat gpp kata nya ga ada kewajiban, jadi sampe skrg bru sounding klo anak PR setelah baliqh wajib pake kerudung dll dll

*2. Teh Mut*
Assalamualaikum,
Akhir-akhir ini selain marak tentang LGBT dan  Pornografi, ada lagi marak tentang pelakor , laki-laki yang berselingkuh,  dan lagi kekhawatiran lain seperti laki-laki yang kurang perhatian kepada kebutuhan pendidikan anak& keluarganya karena kesibukan, selain pasti karena kurangnya iman, dan kesadaran akan fitrahnya sebagai manusia, kira-kira jika kita mendapati orang-orang disekitar kira yang berlaku seperti itu, seharusnya bagaimana kah sikap terbaik kita?

Rasa-rasanya gemes ya teh.. lihat perilaku2 di sekitar seperti itu 😊
Kalau saya pribadi, langkah pertama saya adalah berdoa. Agar saya dan keluarga terhindar dan dijauhkan dari perilaku-perilaku buruk di atas dan terus meng upgrade ilmu bersama keluarga untuk membentengi diri dari perilaku di atas. Lindungi dulu keluarga kita.
Jika berhubungan dgn sekitar, maka kita tidak bisa begitu saja "masuk ke dalam masalah mereka" untuk menyadarkannya, apalagi jika mereka merasa tidak bermasalah dgn dirinya. Jika memang kita merasa memiliki kemampuan untuk membantu dan mereka membutuhkan bantuan, silahkan membantu sekecil apapun yg kita mampu ✅

Klo memungkinkan teteh jg hrs mendakwahi mereka ( pelaku LGBT & pornografi ),dgn dampak negatif yg di sebabkan dr perbuatan mereka yg tdk hny menimpa mereka yg menjadi pelaku LGBT dan yg semisal nya tetapi menimpa org2 yg beriman seperti hal nya Allah mengadzab kaum nabi luth AS dgn gempa yg dasyat.
Karena ada hadis jg yg mengatakn bahwa brgsiapa melihat kemungkaran maka rubahlah dgn tangnnya,apabila tdk mampu mk rubahlah dgn lisan nya,apabila tdk mampu mk rubahlah dgn hati nya dan yg demikian itulah selemah lemahnya iman.

Sepengetahuan saya, Kalau pelakor atau perselingkuhan sepertinya bukan masuk di gangguan disorientasi seksual. Kalau penyimpangan perilaku sosial iya.
Mungkin berhubungan dgn fitrah keimanan atau fitrah yg lain yg tdk paripurna. Pengaruh lingkungan jg bisa

*3.Bu Wiwi*
Bgm sikap atau mberi tahu ke balita yg akrab dengan uwa ipar.  Karena uwa ipar itu laki2 dan sangat menyukai anak-anak.  Anak2 pun lengket lendotan dan manja ke uwa nya di Tegal.  Emang jarang ketemu juga.

Penjelasan nya

✔Usia 0-2 thn dekatkan pada ibu, 3-6 tahun dekatkan pada ayah ibu agar seimbang emosi & rasional nya.
✔Sosok ayah bunda harus selalu hadir, dekat, dan lekat sehingga anak mendapatkan cukup kasih sayang dan tidak mencari pengganti lain di luar orangtua yg ternyata lebih sayang
✔Mendidik fitrah seksualitas anak usia dini termasuk dalam tahap pra latih. Adapun proses pendidikan ini masih panjang hingga usia Akil baligh. Artinya, jangan tergesa mengharuskan / melarang anak ini itu krn bisa mencederai fitrahnya. Namun, tetap berikan pemahaman sesuai tahapan usia nya 😊. Bisa dgn bercerita, mendongeng, bermain peran, dan kegiatan menyenangkan lain ✔

*4.Bu Devi*

Apakah dengan terlalu memanjakan anak bisa mengganggu fitrah seksualitas nya ? Misalkan seorang ibu yg memiliki anak laki2 tapi segala2 urusan dimanjakan , sama sekali ngga boleh mengerjakan hal2 yg notabene "kelaki2 an" karena dianggap takut kotor , takut sakit , takut terluka .

Penjelasan  nya

Bisa jadi, dapat mencederai fitrah nya. Bukan hanya fitrah seksualitas, tapi juga fitrah belajar, fitrah perkembangan, ataupun fitrah bakatnya.
Secara pengasuhan, dampak jangka panjang nya juga kurang bagus.

5.teh mut

Bu yuyun, Teh Mufna, anak sy yg kedua ini (syafiq)ampun dah 😅 ga boleh saya salah pakai baju dirumah, sekarang saya jadi sering risih misal klo pakai baju walau gamis tp njeplak, syafiq sll nyeletuk "nda itu nen*n ya" dede mau jadi bayi lagi mau nenen🙈

Ini dy cuma lagi kangen masa2 bayi, atau gmn ya?

Sy kuatir aja, kuatir keterusan bilang spt itu, dan saya jd malu sendiri dengarnya 🙈

Selain sdh sedikit2 kasih pemahaman ttg aurat, ini anak terkadang nyleneh, tanggap banget dg hal yg berbau aurat, suka ketawa2 kegelian gt, apa sdh harus di pisah ya tidurnya umurnya baru mau 4th 😬, saat kasih asi sudah full 2th, ttg pemahaman perbedaan jenis kelamin pun dia sdh tau, sudah paham klo dia laki-laki

Bagaimana kah seharusnya sy mberi pemahaman kepadanya?

Penjelasan nya

klo lagi nyeleneh jgn d tanggapi kali ya 🤭 pasang wajah serius aja, mungkin adek lagi ngebecandain bundanya, reaksi teh muth klo adek lagi nyeleneh gimana?? klo negatif pasti keterusan . dimulai aja pisah kamar teh.. sepertinya otak laki2  klo ke hal porno lbh ON drpada perempuan

Kalau saya baca sekilas cerita ini, (mudah2an ga salah menanggapi ya), Abang Syafiq ini menonjol di fitrah seksualitas nya. Jadi tanpa perlu dibangkitkan pun, sudah mengena.

Sy pernah menanyakan hal yg sama ttg keponakan saya yg hobi solat (umurnya 1thn, bahkan sebelum bisa berjalan pun sering melakukan "ritual" solat). Saya tanyakan di forum fbe, kata ust Harry:
Coba dilihat sampai usia 5 tahun, apakah masih seperti itu.. jika ia, mungkin itu fitrah nya yg menonjol.
(Mungkin), Abang Syafiq begini juga. Bersyukur jika anak spt itu. Tetap arahkan ke hal2 positif saja.

Untuk candaan nya, perlu dipastikan lagi, itu hanya sekedar candaan atau apa. Apa kalimat itu diulang2 trs/tdk. Yg jelas, ibunya harus lebih aware. Sortir pakaian2 ketat 😂

Kalau pemisahan tempat tidur? Sepertinya tidak masalah jika mmg anaknya sudah cukup mandiri.

Alhamdulillah makin terang ni dapat materi juga hasil diskusi nya
Dan ada media edukasi ny jga loh ..

👇👇
https://drive.google.com/file/d/1nP-vBfD7CJucAKE2Owe65waK9kz1Fgum/view?usp=drivesdk

#tantangan10hari
#level11
#kuliahbunsayiip
#membangkitkanfitrahseksualitasanak